Kader Gerindra Ingin Subhan Maju Lagi

Jumat 03-11-2017,15:00 WIB
Kader Gerindra Ingin Subhan Maju Lagi

CIREBON – Jelang turunnya rekomendasi calom bupati Cirebon, kader internal berharap Ketua DPC Partai Gerindra, H Subhan yang direkom. 
\"pac
Ketua DPC Gerindra Kabupaten Cirebon Subhan (kiri) saat kunker. dok. Rakyat Cirebon
Ketua PAC Gerindra Kecamatan Ciwaringin, Abdullah menyampaikan, ia sangat menghargai sejumlah bakal calon di luar internal Gerindra yang telah mengikuti proses penjaringan hingga saat ini. Namun demikian, aspirasi dari rekan-rekan PAC berharap kader internal lah yang mendapatkan rekom. 

\"Ini aspirasi saya selaku kader di bawah, kami menginginkan H Subhan yang akan direkom oleh ketua umum,” kata Abdullah.

Menurutnya, sosok H Subhan akan mudah dijual ke masyarakat, apalagi ia memiliki pengalaman pada Pilkada 2013 silam. Artinya, jika dibandingkan dengan calon lain Subhan lebih matang.

\"Kami melihatnya seperti itu, selain sosok kader Gerindra, dia juga berpengalaman pada Pilkada sebelumnya. Sehingga sudah paham lawan-lawannya seperti apa,” imbuhnya.

Sementara itu, kader Partai Gerindra yang juga Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Daddy Rohanady saat dikonfirmasi mengatakan, hingga saat ini ia sendiri masih menunggu keputusan dari Ketum DPP Gerindra terkait siapa nanti yang akan direkom. 

“Akan tetapi pada intinya siapapun yang mendapatkan mandat ya harus didukung,” kata dia.  Bagi Daddy, baik kader internal maupun bukan sama-sama memiliki kans. Yang jelas, siapapun yang akan direkom berarti dia adalah orang yang akan mengantarkan Gerindra ke kemenangan. 

\"Selama itu mengikuti proses ya punya peluang, tapi kalau para calon yang mendaftar ke Gerindra kurang bagus. Ya bisa jadi rekom ke ketua DPC,” sambungnya.

Daddy sangat mengenal betul sosok Subhan, karena ia sudah bersahabat sejak lama. Oleh karena itu, ia sangat mendukung jika Subhan yang direkom. 

\"Jelas saya sangat mendukung, tapi kan semuanya dikembalikan lagi pada yang bersangkutan dan juga keputusan DPP. Kalau belum diizinkan ya mau gimana lagi, tapi kalau sebaliknya ya harus fatsun,” tegasnya. (ari)

Sumber: