Pengusaha Ritel Ditantang Bisnis Online

Pengusaha Ritel Ditantang Bisnis Online

KESAMBI -  Pengamat ekonomi,  Prof Dr Hj Ida Rosnidah menilai gempuran tren belanja online  di Cirebon belum berdampak signifikan. Hal itu terlihat dari masih ramainya trafik penjualan pada ritel – ritel di berbagai pusat perbelanjaan di Cirebon. 
\"tren
Pengamat ekonomi  Ida Rosnidah. Foto: Suwandi/Rakyat Cirebon
Bahkan, kata dia, hadirnya mall – mall baru di Cirebon menandakan daya beli masyarakat Cirebon justru makin kuat.

“Kalau di Cirebon, belum. Banyaknya mall yang baru dibuka menunjukan ada masyarakat yang kondisi ekonominya menengah ke atas semakin banyak,” jelas Ida kepada Rakyat Cirebon saat dimintai pendapat di ruang kerjanya, kemarin.

Ia yang juga guru besar Ilmu Akuntansi Unswagati Cirebon menuturkan, perpindahan gaya belanja dari konvensional ke online hanya dilakukan  oleh  sebagian kalangan saja. 

Sementara yang lainnya masih aktif melakukan belanja di pusat – pusat perbelanjaan. Hal ini juga dipengaruhi  tingkat ketergantungan masyarakat pada teknologi.

“Menurut saya, tidak juga bisa dikatan seperti itu (belanja online, red). Ketika semuanya melek teknologi barang kali iya, tapi kondisi masyarakat sekarang belum semua melek teknologi,” sambung akademisi yang juga menjabat Dekan Fakultas Ekonomi itu.

Selain itu, Ida menilai, tingkat kepercayaan publik pada belanja online juga masih tergolong minim. Pasalnya, belum ada  instansi resmi yang berwenang memberikan jaminan keamanan belanja online. 

Menurutnya, keberadaan lembaga ini tergolong penting untuk meningkatkan kepercayaan  konsumen belanja online. Pasalnya, dalam beberapa kasus, sering kali ditemui konsumen online menjadi korban penipuan.

“Kalau di luar negeri ada namanya webtrust, kalau belanja di web yang sudah tersertifikasi lebih aman. Karena sudah dijamin bahwa semua pelaku di web tersebut terpercaya,”  ujar dia.

Meski demikian, ia tidak menampik gempuran tren belanja online lambat laun bakal menjadi tantangan bagi pengusaha ritel dan pusat perbelanjaan. 

Oleh karena itu, pengusaha ritel  diimbau untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada konsumen agar konsumen tidak berpindah gaya belanja.

“Berarti meraka harus memiliki daya saing. Bagaimana agar kita bisa lebih baik dibanding yang lain, mereka harus punya unggulan apakah misalnya dari pelayanannya,  pembeli itu adalah raja. Dan sebetulnya yang paling penting itu adalah memberikan pelayanan terbaik,” ujar dia. (wan)

Sumber: