Akan Fatsun kepada Keputusan Partai

Akan Fatsun kepada Keputusan Partai

MAJALENGKA – Soal rekomendasi Golkar untuk Jabar 1 diarahkan kepada Ridwan Kamil, bukan kepada Ketua Golkar Jabar, Dedi Mulyadi menimbulkan sejumlah reaksi keras di tataran bawah terutama para kader.
\"dadan
Dadan Daniswan. dok. Rakyat Cirebon 
Sekretaris DPD Golkar Majalengka, Dadan Daniswan SE Msi, mengatakan setidaknya ada tiga hal utama yang melatarbelakangi kuatnya dukungan kader Golkar terhadap Dedi Mulyadi. Pertama, karena Dedi Mulyadi merupakan kader tulen Golkar.

Kedua Dedi juga merupakan kader Golkar yang memiliki elektabilitas paling tinggi di internal, dan yang terakhir karena yang bersangkutan merupakan ketua DPD Golkar Jabar yang sudah banyak membesarkan partai di Jawa Barat.

“Artinya  hal seperti itulah yang seharusnya menjadi pertimbangan DPP dalam menurunkan rekomendasi, sehingga sangat wajar jika terjadi reaksi berlebihan di tingkat bawah terutama ditataran kader,” kata Dadan.

Selain itu, tambah Dadan, penunjukan Dedi Mulyadi sebagai Balon dari Golkar pada Pilgub Jabar  merupakan sebuah bentuk penghargaan partai kepada kadernya yang sudah berjuang membesarkan partai Golkar di Jawa Barat yang tentunya hal itu kata dia, harus jadi bahan pertimbangan bagi DPP.

“Kalau alasannya masalah elektabilitas Dedi yang masih dibawah RK atau Demiz, saya rasa pelaksanaan Pilgub Jabar  masih jauh, artinya masih ada waktu yang cukup untuk bisa mengangkat kembali elektabilitas Pak Dedi,  sehingga bisa masuk dalam pertarungan di Pilgub Jabar,” terangnya saat ditemui Rakyat Cirebon di kantornya kemrarin (1/11).

Namun demikian pihaknya mengaku masih wait and see dan menilai rekomendasi kepada RK dari DPP Golkar belum dalam bentuk tertulis, meski hal itu sudah dinyatakan secara langsung oleh Sekjen DPP Golkar Idrus Marham. 

“Sampai saat ini saya menilai rekom terhadap RK masih sebatas wacana saja, sebelum kami menerima secara resmi  rekom itu,” ucapnya.

Meski demikian secara organisasi karena  Golkar merupakan partai besar tentunya kata dia pihaknya akan fatsun terhadap keputusan organisasi. 

Sementara saat ditanya mengenai sikap personal kader, Dadan memilih engan berkomentar dengan alasan  sampai saat ini pihaknya belum menerima surat rekomendasi resmi, sehingga tidak bisa berandai-andai.  (pai) 

Sumber: