Sempat Berharap kepada Anaknya, Tapi Ternyata Bernasib Sama

Sempat Berharap kepada Anaknya, Tapi Ternyata Bernasib Sama

NASIB  kurang beruntung dialami seorang kakek di Desa Jagapura Wetan, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon.  Kusdiyah harus rela menjalani masa tuanya di bawah reruntuhan rumahnya sejak enam bulan lalu. 
\"nasib
Kusdiyah berlindung di bawah gubuk yang dibuat ala kadarnya. Foto: Ari/Rakyat Cirebon
Agar terhindar dari terik matahari dan hujan, Kusdiyah berlindung di bawah gubuk yang dibuat ala kadarnya. Bahkan untuk dikatakan gubuk pun itu tidak layak, sebab bangunan tersebut terkesan yang penting tertutup. 

Lebih mirisnya lagi, Kusdiyah setiap hari harus tidur di atas tanah hanya dengan beralaskan karung beras bekas. Kakek 60 tahun tersebut nampak pasrah dan hanya bisa berbaring lemah di bawah lindungan terpal bekas. 

Entah sampai kapan Kusdiyah harus menempati gubuk itu, sebab hingga kini pemerintah desa dan kecamatan tidak bisa berbuat apa-apa. 

Sebetulnya Kusdiyah masih memiliki dua orang anak yang juga tinggal di sana. Namun kedua anak perempuannya, Suenah (40) dan Cucun (37) juga bernasib sama. Sehingga tidak mampu berbuat banyak. 

Anak yang menjadi harapan Kusdiyah juga hidup dengan penuh kekurangan, bahkan rumah yang ditempatinya masuk kategori tidak layak huni.

Namun kedua anaknya itu selalu berusaha untuk merawat ayahnya dengan segala keterbatasan yang dimiliki. 

“Bapak sudah sejak lama tidak bisa beraktivitas, sehingga hanya bisa terbaring lemah di bawah reruntuhan rumah. Sehari-hari hanya bisa terbaring,” kata salah satu anaknya, Suenah, Rabu (1/11). 

Dikatakan Suenah, sebelumnya pemerintah desa pernah datang dan kuwu menjanjikan akan membantu pembangunan rumah bagi orang tuanya di bulan April 2017 lalu. Namun hingga kini tidak terealisasi. 

\"Kuwunya langsung datang dan melihat, setelah itu menjanjikan akan direvitalisasi. Nyatanya sampai sekarang tidak juga,” tutur Suenah.

Ditemui secara terpisah, Kuwu Desa Jagapura Wetan, Junaedah menegaskan setiap tahun pihaknya selalu mengusulkan bantuan Rutilahu ke Dinsos. Namun bantuan yang diterima masih jauh dari harapan. 

\"Bagaimana kami bisa membantu warga jika usulan kami yang direalisasi hanya sedikit. Tahun ini kami hanya dapat 1 bantuan Rutilahu.  Sementara yang harus dibantu cukup banyak,” tegasnya. 

Untuk Kusdiyah sendiri, pihaknya berencana akan membantu memperbaiki rumahnya di tahun depan, dengan menggunakan anggaran dana desa.  “Kita upayakan di tahun depan menggunakan dana desa,” terangnya. (ari)

Sumber: