Lahan untuk Kampus ITB di Arjawinangun Mulai Diukur
Kamis 19-10-2017,08:53 WIB
SUMBER - Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Cirebon optimis anggaran untuk pembebasan lahan kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) terealisasi tahun ini. Demikian disampaikan Kepala DPKPP, Sukma Nugraha pada Rakcer, Rabu (18/10).
|
Raker pembangunan kampus ITB Cirebon. dok. Rakyat Cirebon |
\"Anggaran pengadaan tanah sebesar Rp75 miliar untuk 30 hektare lahan ITB saya yakin terealisasi. Sebab besok (hari ini, red) BPN akan mengukur dan sudah masuk apresial. Artinya setelah itu tinggal proses pembayaran saja,\" imbuhnya.
Menurut Sukma, dana untuk pengadaan lahan sudah jauh-jauh hari diadakan senilai Rp75 miliar. Lokasi kampus dipastikan di Desa Geyongan dan Desa Kebon Turi di Kecamatan Arjawinangun, atau berada dekat dengan Pasar Gaya yang saat ini sudah berganti nama menjadi Pasar Induk Beras.
Sukma menambahkan, ada kemungkinan pasar ini bisa hidup kembali jika kampus ITB sudah dibangun. \"Yang jelas lokasi di sekitar kampus akan hidup,\" paparnya.
Di dua desa yang menjadi lokasi kampus ITB ini luasnya mencapai 30 hektare, yaitu 12 hektare di Desa Kebon Turi dan 18 hektare di Desa Geyongan. Menurut Sukma, di satu komplek kampus ini nantinya akan turut dibangun apartemen. \"Karena wilayahnya cukup luas jadi bisa saja ada apartemen di dalamnya,\" terangnya.
Menurut Sukma, dalam pengadaan tanah untuk kampus ITB ini, Pemerintah Kabupaten Cirebon berupaya sesuai mekanisme yang ditentukan dalam Undang Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum.
Disinggung kaitan dengan pengadaan lahan TPA, pria yang disapa Agas itu pesimis akan terwujud jika perda RTRW yang baru belum disahkan. Sebab pengadaan lahan untuk TPA itu harus sesuai RTRW.
\"Kita harus sesuai perda, sekarang Perda RTRW nya mana? Apakah sudah disahkan. Kita ingin sesuai prosedur, kalau tidak memungkinkan berarti masuk Silpa. Tahun depan kita akan upayakan agar bisa digunakan lagi,\" imbuhnya. (ari)
Sumber: