Instansi Perhubungan Rawan Pungutan Liar
Rabu 11-10-2017,08:00 WIB
KEJAKSAN - Sejak dibentuk pada tahun 2016 lalu, tim Saber pungli di semua lini terus menyasar semua tempat serta instansi pelayanan-pelayanan publik, baik di instansi pemerintahan maupun sektor swasta.
|
Sosialisasi Satgas Saber Pungli Jabar. Foto: Asep/Rakyat Cirebon |
Khusus di Jawa Barat, hingga saat ini tim Saber Pungli di tingkat provinsi sudah mengungkap ratusan kasus pungutan liar, diantaranya adalah 205 kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT).
Kepala Bidang Hukum Polda Jabar, yang juga merupakan Ketua Pokja I bagian Yustisi, Kombes Bagus Pramono mengatakan bahwa dari 205 OTT yang sudah dilakukan, tiga kasus diantaranya sudah sampai pada putusan pengadilan dan vonis.
\"Tim Saber Pungli ini dibentuk untuk menekan, dan alhamdulillah kami di Jawa Barat hingga saat ini sudah mengungkap 205 kasus, tiga diantaranya sudah jatuh vonis,\" ungkap Bagus Pramono saat diwawancarai sejumlah wartawan pada kegiatan sosialisasi Satgas Saber pungli tingkat wilayah III di Hotel Zamrud, Selasa (10/10) kemarin.
Di tingkat Jawa Barat, lanjut dia, kasus pungutan liar di instansi perhubungan menjadi kasus yang paling banyak diungkap, lalu kemudian di peringkat kedua ada di instansi perpajakan disusul pungli yang terjadi di dunia pendidikan.
Tak hanya melakukan Operasi Tangkap Tangan, dalam melakukan pengungkapan, tim saber pungli juga menerima laporan dari masyarakat melalui berbagai media, mulai dari pesan singkat, email sampai pelaporan langsung.
\"Yang paling banyak kita ungkap itu, jika di runtut ada di sektor perhubungan, banyak sekali disana kemudian di sektor pajak dan dunia pendidikan,\" lanjut Bagus.
Dengan banyaknya kasus pungutan yang berhasil diungkap, dikatakan Bagus ini mengindikasikan bahwa sistem pelayanan publik yang berjalan masih buruk dan memerlukan banyak perbaikan.
Sejatinya, kata dia, semua bentuk pelayanan harus mengedepankan aspek kepuasan kepada yang dilayani, namun dengan adanya oknum yang melakukan pungutan, ini membuat masyarakat yang dilayani merasa dirugikan.
\"Pelayanan publik saat ini saya katakan semakin buruk, itulah kenapa ada tim saber pungli, kita coba memperbaiki sisstem yang buruk itu agar bisa benar-benar melayani dan mempermudah masyarakat,\" tutur Bagus.
Selain itu, ia pun meminta agar tim saber pungli di setiap daerah bisa bekerja dengan baik serta tidak segan memberikan tindakan manakala ada sistem yang terindikasi melakukan pungutan.
\"Tim saber pungli harus serius dalam bekerja. Jika ada temuan maka harus ditindaklanjuti, jangan tebang pilih,\" tandas Bagus. (sep)
Sumber: