Kepsek SMPN 3 Balongan Diduga Lakukan Kekerasan, Siswa Minta Segera Diganti

Kepsek SMPN 3 Balongan Diduga Lakukan Kekerasan, Siswa Minta Segera Diganti

BALONGAN - Diduga telah melakukan tindakan kekerasan terhadap salah satu siswanya, Kepala SMPN 3 Balongan, Lili Suryana SPd didesak untuk segera diganti. Desakan itu dilakukan siswa-siswinya dengan berunjuk rasa di dalam lingkungan sekolah, Selasa (3/10).
\"siswa
Siswa SMPN 3 Balongan demo penggantian Kepsek. Foto: Tardi/Rakyat Cirebon 
Pantauan Rakcer, aksi yang dilakukan siswa-siswi tersebut berlangsung saat jam belajar berlangsung. Dengan membentangkan berbagai alat peraga bertuliskan desakan dan tuntutan hingga kecaman, siswa-siswi meminta kepsek segera diganti. Hal itu dikarenakan kepsek telah melakukan tindakan kekerasan tanpa sebab yang jelas.

Korbannya bernama Samroni, siswa kelas IX. Tindakan kekerasan yang dialaminya terjadi saat ia bersama sejumlah temannya berada di lapangan sekitar pukul 08.00 WIB pada Sabtu (9/9) lalu. Ia yang merupakan pengurus OSIS mendapat perlakuan kasar dihadapan siswa-siswi lainnya.‎ \"Lagi di lapangan. Dijewer, dijambak, ditendang, ditampar. Sakit,\" tutur Samroni kepada sejumlah wartawan.

Terhadap tindakan kepsek itu, siswa-siswi sepakat untuk melakukan aksi demo menuntut agar segera dilakukan pergantian kepsek. Hal ini pun menimbulkan kekhawatiran akan terjadi insiden serupa jika tidak secepatnya kepsek dipindahkan ke sekolah lain. \"Kami mau kepala sekolah yang baru, yang bijaksana. Kepala sekolah harus diganti,\" teriak sejumlah siswa-siswi.

Sementara itu, Anggota DPRD Indramayu, Azun Mauzun mendampingi Samroni dan orang tuanya menemui kepsek untuk menyelesaikan permasalahannya. Dalam kesempatan itu Samroni sempat memperagakan perlakuan yang diterimanya.

Sedangkan Kepsek Lili Suryana saat dikonfirmasi wartawan terkait tindakannya tersebut kontan membantah‎nya. Tuduhan yang dilontarkan siswa-siswi itu tidak terjadi selama ia menjabat kepsek tersebut. \"Tidak ada itu (kekerasan, red). Ini kan sedang diinikan (ditangani, red) Dewan Pendidikan. Tanyakan saja kepada pengacara saya. Saya tidak merasa, udah itu saja,\" ucapnya.

Ketegangan pun sempat mewarnai aksi siswa-siswi itu. Kehadiran wartawan dituding telah dikondisikan. Akibat lontaran pernyataan itu, sejumlah wartawan meminta seorang guru berpakaian olahraga tersebut untuk mengklarifikasi ucapannya. Bahkan diminta membuktikan dan menunjukan seseorang atau pihak yang telah mengkondisikan kehadiran wartawan. (tar)

Sumber: