Info Razia Narkoba Diduga Sudah Bocor
Senin 25-09-2017,02:00 WIB
UPAYA memberantas penyakit masyarakat dari peredaran zat psikotropika terus dilakukan oleh aparat keamanan di Kabupaten Kuningan. Salah satunya dengan menggelar razia gabungan tempat hiburan di wilayah hukumnya, Sabtu lalu (23/09).
|
Petugas keamanan di Kuningan gencar razia narkoba. Foto: Gilang/Rakyat Cirebon |
Informasi akan ada razia gabungan pada pukul 22.00 WIB hingga 24.00 WIB, dengan melibatkan anggota Kepolisan, BNN, Kodim 0615, Polisi Militer, serta Satpol PP Kabupaten Kuningan tersebut, diduga sudah bocor.
Dari lima lokasi hiburan malam yang disambangi petugas, diantaranya kafe Jojo, DnJ, Garuda, Exis, serta LG yang berada di wilayah Sangkanhurip dan Linggarjati Kuningan dalam keadaan sepi tidak seperti biasanya. Ditambah, lokasi perederan Miras ilegal di warung-warung yang berada di Kuningan mendadak tutup.
Petugas menyisir satu persatu tempat hiburan dengan memeriksa identitas pengunjung serta wanita PL (Pemandu Lagu) yang berada di lokasi, dan melakukan tes urine. Setelah dilakukan tes, tidak ditemukan penyalahgunaan atau negatif menggunakan zat psikotropika.
“Diduga informasi akan adanya operasi Pekat (Penyakit Masyarakat) sudah bocor keluar. Sebab,dari beberapa lokasi yang disambangi tidak ditemukan pengunjung seperti biasanya, dan diduga mereka sudah pergi meninggalkan lokasi,” ujar Kasat Narkoba Polres Kuningan Dedih Dipraja yang memimpin langsung razia gabungan.
Razia ini diakui Kasat Narkoba, berfokus pada peredaran dan penyalahgunaan narkotika. Sebab, pihaknya dalam beberapa pekan ini sudah berhasil mengamankan ribuan butir obat-obatan serta pelaku penyalahgunaannya. Pihaknya bekerjasama dengan Satpol PP juga ingin menekan angka peredaran minuman keras.
“Semakin maraknya peredaran obat-obatan terlarang serta narkotika di Kabupaten Kuningan, menggerakan kami untuk mengambil sikap. Apalagi dengan munculnya jenis psikotropika baru yakni PCC,” paparnya.
Dedih juga menambahkan, razia akan terus dilakukan dalam waktu-waktu kedepan. “Boleh hari ini bocor, tapi operasi kali ini merupakan pembukaan dan akan dilakukan rutin. Kami berharap tidak menemukan masyarakat yang positif mengkonsumsi, berarti kan Kuningan sudah bersih,” tukasnya.
Sementara itu, razia yang dilakukan oleh petugas gabungan juga mendapat kritikan dari pemilik kafe atau tempat hiburan. Penyebabnya, karena tidak semua kafe yang kena razia, hanya beberapa kafe saja yang disambangi oleh petugas.
Kritikan tersebut terlontar dari pemilik live musik atau karoke LG, Hj Henny Rosdiana serta pemilik Jojo Cafe Kiki. Memang diakui Henny, sebelumnya ada yang memberitaukan akan ada razia di setiap tempat hiburan malam. Akan tetapi, dirinya tidak khawatir serta tidak memberitahukan kepada karyawannya akan ada razia.
“Sudah tahu saya akan ada razia, tapi kan saya fair tidak memberitahu kepada karyawan. Bahkan ada tamu yang menanyakan, saya jawab tidak ada,” ujarnya saat memberikan statmen, Minggu (24/09).
Diakuinya, tidak mesti takut akan razia karena ditempatnya memang bersih dari penggunaan serta pengedaran narkotika. Meskipun tidak percaya ujarnya, silahkan dapat diperiksa lokasi serta para karyawannya.
“Kalaupun pas razia sepi, itu karena ketakutan pelanggan. Kita sih membebaskan, tidak seperti di tempat lain yang kucing-kucingan. Saya sih sudah biasa melakukan sosialisasi narkoba kepada karyawan, makanya tidak khawatir, terbuktikan di tempat saya semuanya negatif, ” katanya.
Dirinya juga heran, mengapa tempat-tempat remang tidak dilakukan penyisiran. Serta, ada beberapa tempat hiburan yang dilewati seperti, Bonanza, Sutan Raja, LI, HM, serta Kennys. “ Saya dapat informasi beberepa tempat tidak disambangi dan sisir, ada apa yah. Padahal disana lebih banyak pengunjungnya. Jangan tebang pilih lah ” cetusnya.
Senada dengan Henny, Kiki pemilik Jojo Cafe pun merasa keberatan dengan tidak meratanya pemeriksaan tempat live musik dan karoke yang berada di Kabupaten Kuningan.
“Kami tetap buka, dan karyawan saya pun semuanya lengkap serta diperiksa satu persatunya. Tidak masalah kok mau ada razia ataupun penyuluhan, saya justru mendukung. Sebab, karyawan disini semuanya bersih, apabila yang terbukti pasti sama saya keluarkan orangnya. Namun yang disayangkan kenapa bisa bocor, dan tidak semua tempat hiburan yang diperiksa,” pungkasnya.(gio)
Sumber: