Ribuan Masyarakat Padati Acara Babarit

Ribuan Masyarakat Padati Acara Babarit

KUNINGAN – Acara Babarit yang diselenggarakan oleh Pemkab Kuningan berhasil menyedot ribuan masyarakat, bahkan tumpeng raksasa yang disediakan pihak pemerintah menjadi rebutan tersendiri.
\"warga
Warga Kuningan syukuran dengan Babarit. Foto: Gilang/Rakyat Cirebon
Acara yang digelar di depan Pendopo Kuningan, Minggu (03/09) tepatnya pukul 06.00 hingga 09.00 WIB itu, bukan saja menyedot perhatian warga Kuningan, bahkan warga luar Kuningan pun menyempatkan diri menyaksikan meriahnya acara.

Menurut Kabag Humas Setda Pemkab Kuningan Wahyu Hidayah, Babarit merupakan acara tradisi masyarakat Kuningan sebagai bentuk syukur atas hasil panen yang telah diperoleh, sekaligus memohon perlindungan kepada Allah SWT agar terhindar dari berbagai masalah.

“Babarit atau “Ngabuburak Wewerit” ini adalah acara tradisi yang digelar sekali dalam setahun. Selain itu, sebagai bentuk dari perayaan Hari Jadi Kuningan yang Ke-519,yang jatuh pada tanggal 1 September 2017,” paparnya.

Acara yang diawali dengan doa bersama, kemudian dilanjut pembacaan sinopsis yang diiringi dengan musik gendang dan kecapi suling tersebut, sangat memukau penonton. 

Tak ketinggalan berbagai penganan yang dipasang di depan nasi tumpeng raksasa semakin mempercantik acara Babarit.

Upacara adat pun berjalan dengan lancar dan khidmat. Dimana dalam acara yang sakral ini para panitia membawa air serta nasi tumpeng yang datang dari empat penjuru atau arah. 

Yaitu dari arah barat mata air Cisuriam, dari arah timur mata air Indrakala, dari arah utara yaitu mata air Cikahuripan Kahyangan Indraprahasta, dan yang terakhir dari arah selatan yaitu mata air yang berasal dari Balong Kabuyutan Selajambe.

Kemudian air itu disatukan oleh Bupati Kuningan, H Acep Purnama, selaku Pupuhu Papayung Agung Kuningan.

Setelah air disatukan, Bupati menyipratkan air itu ke empat arah dengan menggunakan bunga sebagai medianya. 

Acara dilanjut dengan pemotongan tumpeng dan pemberian nasi tumpeng kepada sesepuh Kuningan yaitu Ketua PHBN Kuningan, Maman Hermansyah.

Kemudian Bupati dan tamu kembali ke tempat semula. Acara ditutup dengan makan nasi tumpeng, berikut sajian lengkapnya. 

Namun sebelumnya dilakukan tarian kolosal yang melibatkan para pejabat dengan para istrinya masing-masing.

Sementara itu, menurut salah satu warga Majalengka yang menyempatkan hadir Budi Triyadi (36), sangat penasaran dengan gelaran tersebut. Menurutnya acara itu unik dan sayang jika dilewatkan begitu saja.

“Kebetulan saya sangat suka dengan acara berbau khas Sunda, apalagi di Kuningan akan menggelar Seren Taun selain acara Babarit ini. Maka dari itu, saya menyempatkan diri karena Kuningan juga dekat dengan Majalengka,” pungkasnya. (gio)

Sumber: