Suparman: Pengunduran Diri Ramdani adalah Hak Pribadi

Suparman: Pengunduran Diri Ramdani adalah Hak Pribadi

MAJALENGKA – Munculnya wacana pengunduran diri Moch Ramdani sebagai bakal calon bupati Majalengka dari Golkar,  mendapat tanggapan dari berbagai pihak.
\"moch
Moch Ramdani (kedua kiri) berbincang dengan tim suksesnya. dok. Rakyat Cirebon
Ketua Desk Pilkada Partai Golkar, M Suparman SIP menyatakan pihaknya menganggap itu sebagai sikap pribadi dari Moch Ramdani. Yang jelas hingga saat ini, Suparman belum menerima pemberitahuan dari Moch Ramdani baik secara lisan maupun tertulis.

Menurut Suparman, meski tahapan penjaringan dan penyaringan yang dilakukan oleh Partai Golkar sudah dilimpahkan ke tingkat provinsi, secara normatif, Suparman mengaku, pengunduran Ramdani adalah hak pribadi.  

“Hal itu sudah di luar ranah kami, kewenangannya sudah dilimpahkan ke DPD Golkar Provinsi Jawa Barat. Namun saya belum menerima pernyataan pengunduran diri baik secara lisan maupun tertulis dari Pak Ramdani,” ujarnya, Senin (28/8).

Suparman menambahkan, tahapan penjaringan dan penyaringan yang dilaksanakan Golkar sudah berada di Jawa Barat dan  masih terus berproses. Golkar Majalengka menyerahkan empat nama bakal calon.

Yaitu, Moch Ramdani, Drs H Taufan Ansyar, Drs H Ade Rachmat Ali MSi, serta H Maman Suherman ke DPD Partai Golkar Jawa Barat. “Jadi sekali lagi kami tegaskan empat orang bukan tiga orang, Pak Ramdani masih terdaftar,” ujarnya.

Menurut Suparman siapa yang bakal menjadi jago dari Partai Golkar dalam Pilkada nanti belum dapat dipastikan. Semuanya punya peluang. 

“Kami sangat berharap yang mendapatkan rekomendasi adalah salah satu dari empat nama yang ikut konvensi. Akan tetapi kalau memang muncul nama di luar empat orang tersebut yang mendapat rekomendasi, maka sebagai kader partai kami akan patuh,” ujarnya.

Sebelumnya, Moch Ramdani menyatakan mundur dari penjaringan bakal calon bupati dari partai Golkar. Hal itu diungkapkan setelah dirinya mendengar ada instruksi DPD Partai Golkar Jabar agar Golkar di daerah berkoalisi dengan PDIP.  

\"Oleh karena itu, dari pada saya harus mendampingi sebagai M2,  saya lebih baik mundur dari penjaringan bakal calon bupati dari  Golkar,\" ungkapnya.

Selain itu, Ramdani juga mengatakan, setelah resmi mundur dari penjaringan Golkar, dirinya akan lebih fokus pada penjaringan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan partai-partai lainnya.

\"Jadi mundurnya saya dari penjaringan bukan berarti saya mundur dari pencalonan, melainkan lebih fokus pada PKB dan partai-partai lainnya. Sedangkan penjaringan Partai Golkar saya mundur,\" jelasnya.(hsn)

Sumber: