Teliti sebelum Beli Hewan Kurban

Teliti sebelum Beli Hewan Kurban

MAJALENGKA – Bupati Majalengka Dr H Sutrisno SE MSi mengimbau masyarakat untuk membeli hewan kurban di pasar hewan menjelang Idul Adha. Hal itu bertujuan, untuk meminimalkan pembelian berisiko jika hewan dibeli dari luar pasar hewan. 
\"pembeli
Bupati Majalengka Sutrisno imbau warga beli hewan kurban di pasar hewan. dok. Rakyat Cirebon
Pasalnya, kata Sutrisno, dikhawatirkan hewan yang diperjualbelikan di luar pasar hewan tidak melewati tahap pemeriksaan yang dianjurkan.

“Sebaiknya pembelian hewan kurban tetap difokuskan di pasar hewan saja. Karena, dari hulu ke hilir pemeriksaan sampai penjualan hewan sudah jelas dan ditangani petugas masing-masing (terverifikasi, red, ” ujar Sutrisno, Selasa (22/8).

Dijelaskanya, pemkab ingin kenyamanan para konsumen untuk berkurban lebih terjamin. Pasalnya, pemeriksaan di pasar hewan tergolong rutin dan terstruktur setiap kali hewan akan diperjualbelikan.

Sementara hewan yang diperjualbelikan di depot, belum tentu terjamin dari segi kesehatan hewan itu sendiri. Terkecuali, hewan tersebut merupakan ternak yang dibeli dari pasar hewan dan dijual kembali melalui depot. 

Kalaupun tetap membeli di depon terdekat, pihaknya mengharapkan ketelitian masyarakat sebelum membeli hewan kurban. 

“Kalau tetap mau membeli hewan kurban yang pasokannya bukan dari pasar, saya harap masyarakat meminta surat kesehatan/tanda sehat hewan kepada pemilik depot,” imbaunya.

Hal tersebut, menurut dia dapat memberi jaminan lebih kepada konsumen yang hendak membeli hewan di depot. Namun, jika masyarakat masih ragu membeli hewan di luar, maka ia kembali menekankan pembelian di pasar hewan. 

Menurut Sutriano, selain asal usul hewan yang jelas, penjualan di pasar hewan pun menawarkan lebih banyak pilihan dengan harga yang kompetitif.

Pantauan di lapangan, konsumen menjelang Idul Adha meningkat. Sebagian besar dari mereka, merupakan penjual yang akan menampung dan menjual kembali hewan-hewan kurban itu.

Sebelumnya, meskipun Idul Adha masih lama, namun pasar domba di Majalengka mulai ramai. Rata-rata dalam seminggu penjualnya bisa meyentuh lima ekor.

Dari pantauan di pasar domba yang berlokasi di blok Putbar Desa Ligunglor. Pasar domba yang biasa bertransaksi di hari Senin dan Rabu itu nampak ramai. Puluhan para penjual atau bandar domba menambatkan domba dagangannya di patok yang telah disediakan oleh pengelola pasar.

Berbagai macam jenis domba bisa kita dapatkan di pasar domba tradisional tersebut. Namun untuk kali ini pasar domba di banjiri oleh domba-domba pejantan. Hal ini dikarenakan rata rata pembeli biasanya mencari pejantan atau bandot untuk persiapan korban.

Menurut salah seorang pengelola pasar domba tradisional yang ada di blok putbar, Busaeri (60), Minggu ini pasar domba mulai ramai. Hal ini dikarenakan banyak pembeli yang datang langsung mencari domba bandot khususnya jenis domba garut, untuk dijadikan kurban.

\"Rata-rata pembeli datang mecari domba bandot jenis Garut. Hal ini karena domba jenis Garut ini terkenal bagus dan layak untuk dijadikan kurban. 

Terkait harga domba sangat bervariasi, tergantung jenis dan besar kecilnya domba. Cuman kalau untuk bandot yang siap untuk dijadikan kurban, harganya mulai dari Rp3 juta sampai Rp4 juta, tergantung jenis dombanya,\" ujar Busaeri.

Di tempat yang sama, seorang bandar domba, Masta (50) mengakui, mulai minggu ini dirinya kebanjiran pesanan dari warga yang hendak berkurban. Namun kendalanya, untuk memenuhi pesanan tersebut dirinya harus mencari domba sampai ke luar daerah.

“Kami cukup senang dengan meningkatnya pesanan jelang Idul Adha. Meskipun kami harus mencari domba badot jenis Garut yang siap di jadikan kurban agak sulit. Disamping langka. harganya juga mulai mahal,” ungkapnya. (hsn)

Sumber: