Brigjen Siswandi Muncul Lagi, Kumpulkan PK dan PL

Brigjen Siswandi Muncul Lagi, Kumpulkan PK dan PL

CIREBON – Cukup lama tak menampakkan diri di publik, salah satu bakal calon walikota (bacawalkot) Cirebon dari Partai Golkar, Brigjen Pol Drs Siswandi kembali muncul. 
\"jelang
Siswandi kumpulkan kader Kota Cirebon. Foto: Fajri/Rakyat Cirebon
Kemarin (20/8), ia mengumpulkan semua ketua Pimpinan Kecamatan (PK) dan sebagian besar Pimpinan Kelurahan (PL) Partai Golkar se-Kota Cirebon.

“Ini dalam rangka mempererat silaturahmi. Sekarang apa salahnya saya bertemu mereka‎? Ingin tahu, luntur gak sih dukungannya? Ternyata gak luntur,” ungkap Siswandi, di kawasan Kedawung Kabupaten Cirebon.

Dalam kesempatan itu, Siswandi mengajak kepada struktural Partai Golkar Kota Cirebon di tingkat kelurahan dan kecamatan untuk tidak salah saat memilih figur dalam Pemilihan Walikota (Pilwalkot) 2018.

“Jangan sampai salah pilih nantinya. Pilih yang punya integritas dan komitmen untuk melayani masyarakat. Apalagi potensi Kota Cirebon ini sangat besar,” kata mantan Kapolres Cirebon Kota di era 2002-2006 itu.

Siswandi juga mengajak kepada kader Partai Golkar maupun masyarakat untuk mengedepankan kebersamaan dalam menyikapi Pilwalkot 2018 mendatang. “Mari kedepankan kebersamaan. Walau berbeda (pilihan). Tapi untuk masyarakat,” katanya.

Senada disampaikan pendamping Siswandi, Bob Hasan. Ia mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah membangun komunikasi dengan beberapa partai politik selain Partai Golkar. “Partai Gerindra, PKS, sampai Partai Demokrat. Kita sudah menghubungi mereka, di sini dan provinsi,” kata Bob Hasan.

Ditambahkannya, meski sampai saat ini semua parpol belum memutuskan akan mengusung siapa di Pilwalkot 2018, akan tetap komunikasi politik sangatlah penting untuk dibangun. Bob Hasan mengaku, antara Siswandi dan ketiga parpol tersebut juga sudah terbangun kemesraan.

“Tapi memang Pak Siswandi lebih condong dengan Partai Golkar. Karena beliau juga punya kedekatan dengan Partai Golkar, koneksi dengan personal di DPP juga masih,” katanya.

Komunikasi politik yang dibangun Siswandi dengan ketiga parpol itu, kata Bob Hasan, untuk menjaga hubungan baik dan memudahkan apabila Partai Golkar hendak membangun koalisi dengan parpol tersebut. Sejalan dengan itu, pihaknya berharap DPP Partai Golkar bisa lebih cepat menerbitkan rekomendasi untuk calon walikota atau wakil walikota Cirebon.

“Cara lain untuk menghimpun kekuatan partai lain. Maka kita melobi 3 partai itu untuk memiliki bergaining position yang kuat. Partai Golkar kita minta tolong segera terbitkan rekomendasi untuk Pak Siswandi. Ini bukti keseriusan Pak Jenderal untuk turun bersama rakyat Cirebon,” tuturnya.

Selain itu, diakui Bob Hasan, pihaknya juga akan meminta kopian surat dukungan untuk Siswandi dari elemen Partai Golkar ketika rapat pleno penjaringan bacawalkot beberapa bulan lalu.

“Kita minta potokopi dukungan kepada Pak Siswandi pada saat penjaringan. Maksudnya agar mempercepat Partai Golkar, sekaligus untuk dijadikan alat berkomunikasi dengan partai lain untuk bisa mengusung paket pasangan (koalisi),” katanya.

Sementara itu, Meski DPD Partai Golkar Jawa Barat telah menerbitkan instruksi agar DPD Partai Golkar di kabupaten/kota se-Jabar berkoalisi dengan PDI Perjuangan, tapi DPD Partai Golkar Kota Cirebon beranggapan lain. Instruksi itu bisa saja tak berlaku di Kota Cirebon.

Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Partai Golkar Kota Cirebon, Saut Pasaribu menilai, walaupun sudah ada surat instruksi dari DPD Partai Golkar Jabar mengenai koalisi dengan PDIP, tapi tidak semua daerah bisa disamakan dinamikanya. “Instruksi boleh. Tapi tidak semua daerah sama dinamikanya,” kata Saut, Minggu (20/8).

Ia menambahkan, di Kota Cirebon belum tentu Partai Golkar akan berkoalisi dengan PDIP. Terlebih, kata Saut, surat instruksi yang diterbitkan DPD Partai Golkar Jabar juga sedang dikaji dan menjadi pembahasan di DPP Partai Golkar. “Belum pasti dengan PDIP. Karena di DPP Partai Golkar juga sedang dibahas terkait instruksi itu,” katanya.

Terpisah, Sekretaris Soksi Kota Cirebon, Herawan Effendi kembali angkat bicara soal langkah Partai Golkar menuju Pilwalkot 2018 mendatang. Menurutnya, dalam menghadapi pilwalkot, seyogyanya DPD Partai Golkar Kota Cirebon setidaknya punya dua opsi atau strategi sekaligus target yang akan dicapai.

Pertama, disampaikan Herawan, Partai Golkar berupaya mengusung figur internal untuk dapat rekomendasi sebagai calon walikota. Tentunya dengan catatan figur tersebut adalah figur yang mempunyai tingkat popularitas dan elektabilitas tinggi, yang dibuktikan oleh hasil survei.

“Tidak kalah penting yang bersangkutan mempunyai dukungan finansial yang cukup besar, karena dalam rangka sosialisasi dan persiapan pilwalkot perlu dukungan dana, termasuk untuk menggerakkan mesin partai dan elemen-elemen lainnya di luar struktur Partai Golkar,” ungkapnya.

Apabila dari internal Partai Golkar tidak ada figur yang memenuhi syarat tersebut, kata Herawan, Partai Golkar harus mengambil opsi kedua, yaitu mendukung atau mengusung figur calon walikota dari eksternal Partai Golkar yang peluang menang di pilwalkot cukup besar.

“Menurut saya untuk saat ini baru ada nama yang paling kuat untuk memenangkan pilwalkot yang akan datang. Keduanya yaitu petahana walikota Nasrudin Azis dan Bamunas Setiawan Boediman (Oki). Kalau dari awal Partai Golkar punya dua opsi atau strategi itu, maka ketika Partai Golkar mendukung salah satu dari dua nama tersebut, Partai Golkar tidak akan disebut plin-plan,” tuturnya.

Selain itu, sambung Herawan, ketika Partai Golkar mendukung petahana atau Oki, Partai Golkar juga harus membawa kepentingan partai, yaitu mengusulkan nama figur internal, misalnya Ketua DPD Partai Golkar, Ir Toto Sunanto, Ketua Bappilu DPD Partai Golkar, Lili Eliyah SH MM atau Ketua Fraksi Golkar di DPRD, Andrie Sulistio SE sebagai wakil walikotanya.

“Partai Golkar Kota Cirebon jangan terlalu alergi dengan figur eksternal. DPP Partai Golkar saja sudah mendukung Jokowi sebagai capres 2019 dan dukungan tersebut dilakukan sejak 2016,” katanya. (jri)

Sumber: