Dewan Minta Puskesmas Kuningan Dikosongkan

Dewan Minta Puskesmas Kuningan Dikosongkan

KUNINGAN - Untuk memberikan kenyamanan kepada pegawai dan masyarakat yang akan berobat, untuk sementara Puskesmas Kuningan yang musibah ambruknya tembok dilantai dua, untuk dikosongkan dan sementara mengungsi ke tempat yang belih aman.
\"dprd
DPRD Kuningan audien dengan Dinkes. Foto: Aleh/Rakyat Cirebon
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Komisi IV H Ujang Kosasih menggelar audien dengan Dinas Kesehatan, konsultan, pengawas, KPA, PPTK dan pihak ketiga yang mengerjakan proyek rehab Puskesmas Cijoho. 

Pada pertemuan itu, kata Ujang, pihaknya meminta penjelasan baik dari Kepala Dinkes, (Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), konsultan, pengawas dan pihak ketiga, selain itu komisi IV juga menyampaikan kepada mereka yang hadir, untuk secepatnya mengambil sikap supaya pegawai tidak khawatir dan pelayanan kepada masyarakat tetap lancar.

“Artinya Puskesmas dikosongkan saja dulu, minggu depan insyallah puskesmas Kuningan akan pindah,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Ujang, pihaknya juga meminta kepada Dinkes bahwa, kondisi keadaan bangunan puskesmas yang seperti itu supaya segera ditindaklanjuti untuk diadakan perbaikan secepatnya, karena dirinya khawatir hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kami menyerahkan sepenuhnya kepada pihak konsultan, pengawas dan yang lainnya untuk melakukan kajian, agar musibah ini tidak terulang kembali,” jelasnya.

Terkait adanya police line di puskesmas Cijoho dan saat ini sedang ditangani oleh pihak Kepolisian, dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian dan komisi IV tidak akan ikut campur.

“Kami hanya ingin pelayanan kesehatan melalui Puskesmas kepada masyarakat tidak terganggu, dengan kondisi puskesmas seperti itu, kemungkinan puskesmas untuk sementara akan pindah ke gedung GOW,” terangnya.

Dalam rapat tersebut, komisi IV juga mencercar berbagai pertanyaan kepada konsultan pengawasan, penyebab ambruknya tembok lantai 2 puskesmas Kuningan, para konsultan dan pengawas sendiri mengaku sudah sesuai. “Atas musibah ini, kami meminta kepada Kadinkes untuk lebih berhati-hati,” imbuhnya.

Ditambahkan Ujang, untuk proses perbaikan, pihak ketiga akan bertanggungjawab atas musibah tersebut, selain itu kami bersama Kadinkes proaktif dan ikut peran aktif dalam proses perbaikan tersebut.

“Saya juga mempertanyakan usia ekonomis bangunan, pasalnya UAB yang sudah dijanjikan usianya 15 tahun, namun kenyataan dilapangan bangunan baru 6 bulan sudah hancur,” pungkasnya. (ale)

Sumber: