Pemukul Mahasiswa Minta Maaf, Akui Tersulut Emosi

Pemukul Mahasiswa Minta Maaf, Akui Tersulut Emosi

KUNINGAN – Pelaku pemukulan mahasiswa saat di gedung DPRD Kuningan Rizki Aditya menyesali perbuatannya. Didampingi Sekertasis DPRD Kuningan H Suraja SE MSi dan juga Perwakilan dari anggota DPRD Kuningan Nuzul Rachdy SE, kemarin. 
\"pemukul
Rizki Aditya (kanan) minta maaf. Foto: Gilang/Rakyat Cirebon
Pemuda yang masih berstatus sukwan itu meminta maaf atas tindakannya melalui para Pewarta, di ruang Banmus DPRD, Rabu (9/8).

Disebutkannya, aksi yang sempat viral dibeberapa media sosial dan media masa karena tertangkap kamera sedang menendang seorang pendemo tersebut, dikarenakan spontanitas terbawa suasana. Juga menurutnya, karena memang keadaan sedang panas jadi kejadian tersebut diluar kendalinya.

“Saya mengakui kesalahan fatal karena sempat memukuli peserta aksi, hal itu terjadi secara spontan. Ya mungkin karena jiwa labil muda saya masih ada. Sekali lagi kepada para mahasiswa HMI juga IMM dan khususnya bagi pendemo yang dipukul, saya minta maaf sebesar-besarnya,” paparnya.

Dirinya juga menjamin tindakannya tersebut menjadi kesalahan yang pertama sekaligus terakhir. Rizky mengakui, setelah adanya kejadian tersebut akan lebih berhati-hati dalam mengambil sikap dan langkah.

Sementara itu, Sekertaris DPRD Kuningan Suharja mengatakan memang sebelumnya telah melakukan klarifikasi dan berjanji akan membawa Rizky untuk meminta maaf langsung melalui media masa. Dirinya juga mengakui sudah bertemu dengan para organisasi masa untuk mengklarifikasi.

“Tadi saya kedatangan ormas dari Siluman, Garis, Persis, KAB, dan P2D. Keinginan mereka agar Rizky meminta maaf secara terbuka melalui media dan bila mana sudah mereka mengatakan masalah dianggap beres,” ujarnya.

Dirinya menegaskan kembali, kejadian kemarin mudah-mudahan pertama sekaligus terakhir. Menurut Suraja, itu menjadi pengalaman yang berharga bagi semua pihak. 

DPRD terbuka bagi siapa pun untuk menyuarakan aspirasi. Tapi tentu harus mentaati ketentuan yang berlaku.

Pernyataan senada diucapkan Nuzul Rachdy. Ketua Fraksi Restorasi PDIP ini ikut menyampaikan permohonan maaf atas nama lembaga DPRD. Atas insiden yang terjadi, kata Zul tidak sedikit pun DPRD secara kelembagaan menghendakinya.

“Penyampaian pendapat di muka umum itu dilindungi oleh undang-undang. Jadi seyogyanya harus menerima elemen masyarakat mana pun ketika hendak menyampaikan aspirasi,” ucapnya.

Zul mengakui, Rizky masih berjiwa muda. Sehingga ketika berkeinginan untuk melerai, terbawa situasi yang membuat terjadinya insiden. Zul kembali meminta maaf, memperkuat penyampaian Rizky.

“Kita sangat welcome ketika ada aspirasi dari elemen manapun. Memang tempatnya di sini. Hanya ada koridor yang harus dipatuhi. Harus sesuai maksud dan tujuan. Bakar ban, rusak fasilitas umum, saya kira itu bukan tujuan. Mari kita jaga kondusivitas, jaga rambu,” ajak Zul.

Politisi asal dapil 2 ini pun meminta agar penyampaian aspirasi disertai pemberitahuan sebelumnya. Karena kegiatan pimpinan DPRD sudah terjadwal. Ketika tidak ada pemberitahuan maka jadwal kegiatan kedewanan bisa disesuaikan. (gio)

Sumber: