Ketua GP Ansor: NKRI Sudah Sesuai Syariah

Ketua GP Ansor: NKRI  Sudah Sesuai Syariah

KUNINGAN - Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Kuningan KH Didin Misbahudin, menegaskan sikapnya bahwa NKRI  sebagai salah satu pilar kebangsaan di Indonesia sudah sesuai dengan prinsip Syariah. 
\"ketua
Didin Misbahudin. Foto: Mumuh/Rakyat Cirebon
Hal itu disampaikan Didin kepada koran ini, Kamis (3/8) dalam upaya menyikapi kondisi sosial dan politik yang saat ini terjadi di Indonesia.

“Kalau berbicara NKRI itu, jelas ini sudah tidak diragukan lagi. Bahkan saya berani katakan NKRI itu sudah sesuai Syariah,” kata Didin.

Menurut Didin, dasar, bentuk, dan ideologi negara Indonesia sudah final dan tidak bisa diganggu gugat, serta sudah tidak perlu lagi untuk diperdebatkan. 

Pancasila dan NKRI, kata dia, sudah terbukti telah menyatukan bangsa Indonesia yang beragam, terdiri dari bermacam suku dan budaya serta agama.

“Indonesia itu didirikan oleh semua suku, agama, etnis. Tidak ada Indonesia kalau tidak ada Islam, Hindu, Budha, Kristen, Katolik. Tidak ada Indonesia kalau tidak ada suku Sunda, Jawa, Batak, hingga Papua. Jadi, Indonesia itu beragam, tidak milik satu kelompok saja,” ujarnya.

Dia kembali menegaskan, negara Indonesia didirikan oleh para pendiri terdahulu sudah berdasarkan Syariah. 

Bahkan di dunia ini satu-satunya Negara didirikan berdasarkan Syariah adalah Negara Indonesia tercinta ini, karena Negara-negara Islam lainnya rata-rata didirikan berdasarkan kekuasaan dan politik.

“Satu-satunya negara yang didirikan berdasarkan Syariat adalah Indonesia. Bahkan negara-negara Islam di luar sana, didirikan bukan berdasarkan syariat, tapi semata-mata karena kekuasaan, dan politik,” tegas Didin.

Lebih jauh Didin menjelaskan, Indonesia salah satunya didirikan oleh kiai-kiai Nahdlatul Ulama (NU), diantaranya Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari, KH Wahabi Chasbullah, KH Bisri Syamsuri. 

Serta sejumlah kiai besar lainnya yang terkenal sebagai pejuang agama Islam dan Negara Indonesia. Dari kesemuanya itu, mereka sangat bersepakat jika Indonesia adalah Negara berideologikan Pancasila.

“Mereka, para kiai yang kita takdzimi memilih bentuk negara Indonesia dengan ideologinya Pancasila. Tentu, semuanya sudah berdasarkan pertimbangan syariah, sehingga Indonesia itu didirikan sudah sesuai dengan pertimbangan Syariah. Dengan begitu, jika ada kelompok yang ingin mengganti bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi Daulah Islamiyah, karena dianggap Thogut atau kafir, justru merekalah yang sejatinya Thogut,” tandas Didin. (muh)

Sumber: