Santri Asal Kuningan Wisuda Qur’an 30 Juz

Santri Asal Kuningan  Wisuda Qur’an 30 Juz

KUNINGAN - Suasana haru hadir dalam acara Khotmil Qur’an dan setoran hafalan terakhir Santri Hafid Al-Qur’an 30 Juz yang diselenggarakan Ponpes Husnul Khotimah II Pancalang, kemarin (27/7). 
\"ponpes
Ponpes Husnul Khotimah gelar khotmil qur’an. Foto: Mumuh/Rakyat Cirebon
Adalah Arif Budiman, Santri Kelas 9 MTs Husnul Khotimah II yang telah menyelesaikan hafalan 30 Juz Al Qur’an.

Hadir dalam kegiatan tersebut Pimpinan Yayasan Husnul Khotimah Kuningan KH Mu’tamad Lc MPd, Pimpinan Pondok Husnul Khotimah II KH Amam Badruttamam Lc, para pembimbing serta seluruh santri. 

Yang spesial kali ini, orangtua Arif, Siti Nur Badriyah beserta keluarga, dan kepala Desa Sidamulya turut hadir di tengah santri dan para asatidz.

“Ketika masuk Kelas 7, tidak banyak hafalan qur’an yang dimiliki Arif kecuali beberapa surat saja. Bahkan tidak mencapai 1 Juz. Ini adalah hal luar biasa. Baru dalam sejarah Husnul ada santri MTs Hafal Qur’an dalam 2 Tahun,“ kata Ketua Umum Yayasan husnul Khotimah KH Mu’tamad MPd dalam sambutannya.

Menurutnya, Arif bukan lulusan pesantren atau sekolah Islam terpadu sebelumnya, namun dengan kesungguhan maka ia mampu menyelesaikan hafalan dalam 2 Tahun. 

Dikatakan, Husnul Khotimah semakin berkah dengan adanya para penghafal Al Qur’an. Untuk Arif, ia berpesan agar selalu menjaga hafalan karena hafalan itu lebih licin dari belut.

Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Husnul Khotimah II KH Amam Badruttamam menambahkan, dengan prestasi Arif ini menunjukkan bahwa Alqur’an itu mudah dihafal, dengan sering berinteraksi dengan Al Qur’an. 

Ia mencontohkan bagaimana setiap muslim hafal surat Al Fatihah walaupun tidak terlalu sungguh-sungguh dihafal. Namun karena sering dibaca, maka semua bisa hafal dengan lancar. 

\"Kepada Arif dan para santri, saya berpesan agar bisa menjaga, mempelajari, dan mengamalkan isi kandungan Al Qur’an. Contoh baik ini akan menjadi keutamaan bagi yang pertama kali melakukannya walaupun mungkin yang selanjutnya bisa jadi lebih baik,\" pesannya lagi.

Arif sendiri merupakan Anak bungsu dari 4 bersaudara putra pasangan H Didi Ahmadi (alm) dan Siti Nur Badriyah. Orang tuanya tinggal di Desa Sidamulya Kecamatan Jalaksana.

Ia mengaku sebelum ke Husnul dirinya tidak begitu berminat untuk menghafal Al Qur’an. Bahkan dirinya ingin menjadi pemain bola profesional. Daftar Ke Husnul karena tertarik dengan Santri Husnul yang pernah dijumpai di desanya. 

Arif mengaku saat keinginanya tumbuh ternyata keinginan tersebut tidak segera terwujud. Dirinya tidak lulus saat mendaftar program takhasus Qur’an karena baru hafal setengah Juz, sementara syaratnya harus 2 Juz. 

Arif pun tak patah semangat, sampai akhirnya ada kesempatan. Ustadz Yayan Bayanullah sebagai pembimbing tahfidz mengizinkan dirinya masuk kelas takhasus dengan syarat harus mengejar hafalan 2 Juz. 

Pengakuan Arif dibenarkan salah seorang pembimbing Arif, yakni Ustadz Yayan. Menurut Yayan, saat itu Arif tidak memenuhi syarat dari sisi hafalan maupun bacaaan. Namun dia berusaha selama satu bulan belajar sehingga syarat bacaan dan hafalan bisa terpenuhi sehingga lolos masuk takhassus. (muh)

Sumber: