Siswa SDN Pilangsari Diminta Bersabar

Siswa SDN Pilangsari Diminta Bersabar

MAJALENGKA - Kekurangan mebeler di SDN III Pilangsari Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka telah dianggarkan dan masih dalam tahap lelang. 
\"sdn
Kadisdik Majalengka hadiri halal bihalal. Foto: Herik/Rakyat Cirebon
Anggaran kelengkapan sarana dan prasarana belajar mengajar tingkat sekolah dasar itu bukan hanya di wilayah Jatitujuh saja, namun telah dianggarkan se-Kabupaten Majalengka. 

Namun melihat dari antusiasme semangat belajar, maka SDN III Pilangsari menjadi prioritas utama. Hal ini ditegaskan Kadisdik Kabupaten Majalengka, H Iman Pramudiya Subagja. 

Pihaknya mengatakan, Disdik tetap konsen untuk memaksimalkan dunia pendidikan dan proses belajar. Apalagi, saat ini kewenangan di daerah sudah berkurang. Karena untuk lanjutan sekolah tingkat atas sudah diambil alih provinsi.

\"Anggaran mebeler sudah ada, kini tengah proses lelang. Saya tidak tahu persis jumlahnya. Yang jelas anggaran untuk meja dan kursi di setiap sekolah dasar sedang diusahakan agar cepat terealisasi,\" ujar Iman, usai halal bihalal di UPTD Kecamatan Majalengka, Kamis (20/7).

Menurutnya, khusus untuk SDN Pilangsari maka pihaknya berjanji memprioritaskan. Agar sekolah tersebut secepatnya mendapatkan sarana dan prasarana penunjang proses pembelajaran.

\"Kemungkinan (SDN III Pilangsari, red) akan menjadi prioritas utama. Karena saya lihat mereka belajar di lantai. Oleh karena itu, kepada para guru dan siswa agar bersabar. Sarana dan prasarananya, sedang kami usahakan,\" ungkapnya.

Senada dengan Iman, Kepala Bidang Sapras dan Atlet, Tanti    Rahmawati SIP angkat bicara terkait puluhan siswa SDN III Pilangsari Kecamatan Jatitujuh belajar di lantai. 

Diakuinya, jika sekolah tersebut tahun kemarin sudah mendapatkan perbaikan rehab pasca peristiwa atap sekolah itu roboh. Bantuan mebeler baru akan terealisasi tahun ini.

“Sedangkan, untuk pengadaan mebeler sendiri memang sudah teralokasikan yang diharapkan proses lelangnya bisa segera selesai dan langsung dialokasikan ke seluruh SD yang membutuhkan,” kata Tanti.

Pihaknya menyebutkan jika tahun ini Disdik Majalengka sudah mengalokasikan pengadaan sarana dan prasrana (sapras). Salah satunya mebeler untuk 48 paket atau ruang kelas di 48 sekolah dasar negeri yang tersebar di Majalengka. 

Salah satunya di SDN III Pilangsari. Total anggaran pengadaan mebeler sendiri lebih dari Rp500 juta, masing-masing satu paket dianggarkan sebesar Rp13 juta.

“Ada 48 sekolah yang kami prioritaskan termasuk SDN Pilangsari Kecamatan Jatitujuh,” lanjutnya. Namun demikian, pihaknya mengakui jika beberapa alokasi sapras sebagian belum bisa diproses tahun ini. 

Namun pihaknya berupaya agar proses tersebut secepatnya bisa segera rampung dan tahun ini mebeler seperti meja dan kursi untuk siswa/siswi bisa segera dikirim ke sekolah yang membutuhkan.

Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh SD negeri agar bisa memanfaatkan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) untuk pemeliharaan mebelair. Seperti SDN III Pilangsari itu beberapa diantaranya ada kondisi meja dan kursi yang masih layak agar dibetulkan kembali melalui dana BOS tersebut. 

“Sisa yang kemarin akibat roboh itu beberapa diantaranya masih layak pakai. Sekolah bisa memanfaatkan dana BOS untuk biaya pemeliharaan. Karena kalau sifatnya yang ringan itu bisa memanfaatkan dana pemerintah. Sedangkan sifatnya yang rusak berat tentu itu perlu mendapatkan alokasi dari Disdik,” imbaunya. 

Oleh karenanya, kata dia, setiap sekolah diharapkan tidak hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah saja. “Termasuk SDN III Pilangsari disarankan agar memanfaatkan dana BOS untuk kebutuhan pemeliharaan,” pungkasnya.(hrd/hsn)

Sumber: