Ratusan Calon Kades Jalani Tes Urine
Jumat 21-07-2017,11:00 WIB
KUNINGAN - Ratusan calon kepala desa se-Kabupaten Kuningan, melakukan serangkaian pemeriksaan narkoba, Kamis (20/7). Pengambilan sampel tes urine dilakukan tim dari Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Dinas Kesehatan dibantu personel Badan Narkotika Nasional Kabupaten merupakan salah satu persyaratan penting sebelum pemilihan kepala desa berlangsung.
|
Calon Kades di Kuningan ikuti tes urine. Foto: Gilang/Rakyat Cirebon |
Pemeriksan tidak hanya para calon kades, tetapi pemeriksaan dan pengambilan sampel urine dilakukan serupa kepada calon petahana yang akan mengikuti pemilihan kembali. Langkah tersebut dilakukan Pemkab Kuningan, agar kepala desa yang terpilih bebas dari narkoba.
Para calon kades yang mencapai ratusan ini sudah mulai mengikuti test kesehatan sejak Rabu kemarin, mengikuti serangkaian test dilakukan di kantor Labkesda jalan aruji Kuningan.
“Para calon kades yang akan mengikuti pemilihan Agustus mendatang diperiksa test urine. Kami tidak tidak main-main, bila test ditemukan terdapat kandungan positif narkoba, tidak hanya direkomendasi pencalonan gugurkan. Tapi secara intensif akan diperiksa petugas kepolisian,” kata Kabid Pemberdayaan Masyarakat Desa H Faruk.
Menurutnya, semua calon kades dapat mengikuti tes narkoba tersebut karena sangat menentukan dalam proses seleksi. Langkah tersebut merupakan salah satu bentuk upaya mencegah penyebaran narkoba di kalangan pemerintahan khususnya desa.
“Demi meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat. Maka penyelenggara pemerintahan desa dapat terbebas dari peredaran narkoba,” katanya
Sementara itu, Kepala UPTD Labkesda Kabupaten Kuningan H Aan Sugandi SKM M.Ks menyampaikan, sesuai apa yang telah diatur dalam perda pemeriksaan kesehatan dan keterangan bebas narkoba ini tidak gratis. Setiap bakal calon yang ingin mendapatkan surat keterangan berbadan sehat dan bebas narkoba harus mengeluarkan biaya sebesar Rp125 ribu per orang.
Namun dengan biaya sebesar itu masih terbilang wajar, bahkan jika dihitung untuk biaya operasional dan membeli alat kesehatan tidak cukup, dirinya sudah mengajukan perubahan agar untuk biaya pemeriksaan kesehatan untuk dinaikan namun belum ada tanggapan hingga saat ini.
“Sejak tahun 2011, untuk biaya tes kesehatan belum ada kenaikan, padahal dengan harga 125 ribu dinilai tidak bisa untuk menutupi biaya operasional,” imbuhnya.
Dari hasil pemeriksaan sejak hari Rabu kemarin, kata Aan, belum ditemukan balon kades yang diketahui sebagai pecandu narkoba. Test kesehatan bebas narkotika ini juga sesuai surat edaran dari pusat yang menggunakan format sesuai anjuran BNN.
“Pemeriksaan kesehatan mulai dari fisik, wawancara, riwayat mengkonsumsi obat sesuai resep dokter serta test urine dengan metode rapid dengan 6 parameter,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Hilman calon Kepala Desa Cipancur ketika ditemui disela-sela test kesehatan mengaku bahwa ikut Pilkades ini untuk yang kedua kalinya, setelah sebelumnya mengikuti Pilkades pada tahun 2013 namun kalah.
Dengan berbekal pengalaman, dirinya bertekad untuk memenangkan pilkades, karena petahana dipastikan tidak akan ikut karena terjerat kasus korupsi. (ale)
Sumber: