Kota Cirebon Dihantui Gagal Panen

Kota Cirebon Dihantui Gagal Panen

CIREBON – Buruknya  kondisi pertanian di Kota Cirebon saat ini dipastikan membuat produktivitas panen menurun. Hal itu dikarenakan sebagian lahan pertanian di Kota Cirebon terancam gagal panen akibat mereng.
\"bulog
Stok beras di pasar Pagi Kota Cirebon. dok. Rakyat Cirebon
Kasi Pertanian Dinas Pangan Pertanian Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kota Cirebon, Gunawan menjelaskan, musim tamam periode April – September (Asep) tahun ini dipastikan mengalami kendala.

Sekurang -  kurangnya 30 persen dari total lahan pertanian terserang penyakit wereng. Sehingga, produktivitasnya pun tidak maksimal. Jika   biasanya satu hektare sawah menghasilkan 6 sampai 7 ton gabah, untuk saat ini hanya berkisar 5 ton saja.

“Periode Asep ini memang  tantangannya banyak, selain mendekati musim kemarau juga banyak lahan yang terserang penyakit sehingga tidak bisa maksimal produktivitasnya,” ungkapnya kepada Rakyat Cirebon.

Disamping itu, kendala pertanian di Kota Cirebon secara umum lainnya adalah penyusutan lahan pertanian untuik berbagai kebutuhan masyarakat. Misalnya pengembangan perumahan dan kawasan  komersil lainnya.

Menurutnya, dari 5 kecamatan yang ada,  hanya 3 kecamatan saja yang masih punya lahan pertanian yakni Harjamukti, Lemahwungkuk dan Kesambi, dengan komposisi 40 persen Harjamukti dan masing – masing 30 persen Lemahwungkuk dan Kesambi.

Dijelaskan Gunawan,  potensi gagal panen terbilang besar. Untuk itu, pasokan beras untuk kebutuhan masyarakat  Kota Cirebon juga dipastikan menipis. Salah satu  upaya yang bisa dilakukan adalah melakukan kerja sama dengan Bulog untuk pengadaan beras.

Yang dihawatirkan, tutur Gunawan, masyarakat menjadi panik sehingga memicu kenaikan harga beras di pasaran. Padahal, dampak yang ditimbulkan dari  potensi gagal panen  periode Asep tahun ini hanya sebagian kecil saja terhadap pasar beras.

“Kalau kita (Kota Cirebon, red) memang lahannya sedikit. Jadi kalau kebutuhan beras memang dari daerah penyanggan seperti Kabupaten Cirebon dan Indramayu. Sehingga dampaknya sedikit, sayangnya saya dengan di Indramayu juga sama,” tuturnya.

Sementara itu, dikonfirmasi, Kepala Sub Divre Bulog Cirebon, Taufik Budi memastikan, tidak ada ancaman serius dari potensi gagal panen di Kota Cirebon terhadap kelangkaan  beras. Saat ini Bulog Cirebon masih mempunyai cadangan beras yang cukup untuk kebutuhan masyarakat Cirebon.

“Terkait kurang baiknya pertanian, Bulog sudah antisipasi. Pasokan beras kita aman sampai akhir tahun nanti,” tegasnya. (wan)

Sumber: