Penjualan Perhiasan di Tingkat Pedagang Turun Drastis

Penjualan Perhiasan di Tingkat Pedagang Turun Drastis

MAJALENGKA - Beragam cara dilakukan oleh orang tua untuk membahagiakan anaknya, salah satunya dengan memilih sekolah untuk menyekolahkan anaknya. Di sisi lain, untuk memenuhi kebutuhan biaya sekolah, tak jarang orang tua yang rela menjual barang-barang berharganya.
\"toko
Toko emas diserbu warga Majalengka. Foto: Hasan/Rakyat Cirebon
Saat tahun ajaran baru seperti sekarang ini, banyak para orang tua menjual perhiasan emas yang dimiliki. Seperti yang terjadi di Majalengka, jelang masuk sekolah tahun ajaran baru, penjualan perhiasan emas dari warga meningkat dua kali lipat.

Warga memilih menjual perhiasan emas yang dimiliki seperti kalung, gelang, dan anting untuk menutup kebutuhan biaya sekolah anak saat tahun ajaran baru. Menjual emas diangap lebih cepat dan mudah, dan hanya dikenakan biaya pemotongan 5 persen dari nilai pembelian.

Banyaknya warga yang menjual emas ke sejumlah toko emas saat jelang masuk sekolah tahun ajaran baru, membuat penjualan emas dari warga meningkat. Menurut salah seorang pemilik Toko Mas Indah Kadipaten, Eti mengaku, pada hari biasanya, warga yang menjual emas hanya mencapai 20 orang. 

Namun menjelang tahun ajaran baru seperti sekarang kadang mencapai 50 orang, bahkan dalam sehari ada sekitar satu kilogram emas yang diperoleh dari penjualan warga.

“Saat musim masuk sekolah, mampu mencapai 50 orang per harinya. Untuk bulan ini, kami lebih banyak membeli emas dari warga ketimbang menjualnya. Penjualan emas kepada masyarakat oleh pedagang saat ini sedang turun, mungkin disebabkan karena jadwal masuk anak sekolah sudah dekat,” ungkapnya, Rabu (12/7).

Dia menyebutkan, menjelang berakhirnya Juni dan masuk awal bulan Juli, jumlah warga yang menjual emas makin banyak, dan diperkirakan untuk memenuhi keperluan anak masuk sekolah. Sedang omzet penjualan emas oleh pedagang juga turun, karena harga logam mulia itu bertahan tinggi.

Dia mengatakan, harga emas 24 karat dijual Rp500 ribu per gram, sebelumnya hanya Rp480 ribu per gram. Harga emas kadar 23 karat dijual Rp455 ribu per gram, sebelumnya berkisar Rp425 ribu per gram. Perhiasan emas 22 karat Rp335 ribu per gram, 20 karat Rp310 ribu per gram, dan untuk yang 18 karat dijual dengan harga Rp290 ribu per gram.

Umumnya, kata dia, para orang tua menjual perhiasan emas yang dimiliki di toko yang menjual emas karena lebih mudah. Warga cukup menunjukan kuitansi pembelian, dan langsung bisa ditukar dengan uang. 

“Selama ini, bagi sebagian warga, perhiasan emas menjadi salah satu tabungan yang bisa dijual dengan mudah untuk menutup kebutuhan hidup, salah satunya untuk kebutuhan pendidikan anak,” katanya.(hsn)

Sumber: