Datangi PCNU, Sukaryadi Minta Maaf
Rabu 05-07-2017,16:00 WIB
SUMBER – Setelah statusnya dimedia sosial ramai diperbincangkan, Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Cirebon H Sukaryadi SE mengaku khilaf dan rela meminta maaf kepada masyarakat Kabupaten Cirebon dan partai yang ia pimpin.
|
Ketua DPD Nasdem Kabupaten Cirebon Sukaryadi. dok. Rakyat Cirebon |
Pantauan wartawan koran ini di lapangan, sebelum Sukaryadi menggelar konferensi pers, ia terlebih dahulu melakukan soan kepada pengurus PCNU. Pada kesempatan tersebut, Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD Kabupaten Cirebon itu menjelaskan sebab ia menulis status yang sempat membuat viral di media sosial itu.
Sukaryadi juga meminta nasehat kepada Ketua Tanfidz KH Aziz Hakim Syaerozi juga kepada Rois Syuriah KH Wawan Arwani.
“Saya sampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya pada masyarakat dan pengguna IT juga partai NasDem. Jika status saya kemarin sudah membuat kegelisahan dan ketidaknyamanan masyarakat. Ini sebagai pembelajaran buat saya, kedepan saya tidak akan mengulanginya lagi,” tutur Sukaryadi pada Rakcer didampingi pengurus PCNU, Selasa (4/7).
Di tempat yang sama, Rois Syuriah PCNU Kabupaten Cirebon KH Wawan Arwani member nasehat bahwa harapannya pernyataan Sukaryadi di media sosial diniatkan bukan untuk menafikan Allah SWT.
“Kalau kata bahasa Cirebonnya Allah itu bukan memedi, jadi buat apa ditakuti. Ungkapan itu bisa difahami bahwa takut kepada Allah butuh implementasi dan bukti,” tuturnya.
Pria yang akrab disapa Kiai Wawan melihat konteksnya bisa saja sebuah ajakan untuk melakukan ibadah bukan karena takut, namun kecintaan dan dekat.
“Misalnya para sufi dan Robiah Al Adawiyah itu kan beribadah bukan karena takut, melainkan karena cinta. Selama kita berupaya menjalankan perintahnya degan baik tidak perlu takut,” sambungnya.
Meski begitu, ungkapan seperti itu tidak patut untuk diposting. Ia sudah memberikan nasehat kepada Sukaryadi agar kedepan lebih hati-hati baik lisan maupun tulisan.
“Sukaryadi ini kan pengurus NU, wajar dia datang ke PCNU meminta nasihat dari orang tua. Kami harap, persoalan ini tidak kembali terulang, karena apa yang kita tulis di media sosial cepat menyebar. Jadi kedepan siapapun harus lebih berhati-hati,” tandasnya.
Sementara itu Ketua DPRD Kabupaten Cirebon H Mustofa SH mengaku menyayangkan status anggotanya di media sosial beberapa waktu lalu. “Karena baik langsung maupun tidak itu mencoreng lembaga DPRD,” kata Mustofa.
Ditambah lagi, suhu politik di Kabupaten Cirebon saat ini mulai meningkat. Sehingga berdampak pada kondusifitas daerah. Sementara Sukaryadi merupakan pimpinan partai yang juga akan ikut kontestasi Pilkada 2018.
“Kalau untuk meningkatkan elektabilitas rasanya tidak mungkin justru bisa malah turun, tapi kalau untuk popularitas mungkin ya tapi tidak elok jika caranya seperti itu,” terangnya.
Politisi PDIP itu menilai, pernyataan Sukaryadi mirip dengan kasus di DKI Jakarta pada Pilgub lalu. Statemen Sukaryadi seakan-akan seperti orang yang tidak beragama. “Agama apapun pasti punya keyakinan untuk ditakuti,” tandasnya.
Masih disampaikan, selain berdampak pada lembaga DPRD, menyangkut soal moral mengingat Sukaryadi di DPRD mejabat sebagai ketua Badan Kehormatan (BK).
Oleh karena itu, dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil Sukaryadi untuk meminta keterangan dan klarifikasinya. Disamping itu, sukaryadi juga harus mempertanggungjawabkan perbuatannya karena sudah membuat kondisi daerah tidak kondusif. (ari)
Sumber: