Golkar Ingin Ulangi Sukses 2013
Senin 03-07-2017,08:00 WIB
CIREBON – Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Cirebon 2018 mendatang akan menjadi pertaruhan besar untuk Partai Golkar. Betapa tidak, partai berlambang pohon beringin itu pernah meraih sukses di pilwalkot pada 2013.
|
Walikota Cirebon (tengah) bersama petinggi Golkar. Foto: Fajri/Rakyat Cirebon |
Saat itu, Partai Golkar bersama Partai Demokrat dan PPP berhasil menghantarkan pasangan Drs Ano Sutrisno MM (alm) dan Drs Nasrudin Azis SH sebagai pemenang Pilwalkot 2013, usai menumbangkan perlawanan empat pasang calon walikota dan wakil walikota lainnya.
Meski dinamika politik sudah berbeda, salahsatunya karena ketiadaan Ano yang di Pilwalkot 2013 menjadi figur pemilik tingkat popularitas dan elektabilitas tak tertandingi, tapi Partai Golkar tetap pasang target tinggi. Menang di Pilwalkot 2018 menjadi harga mati yang tak bisa ditawar lagi.
“Kita targetkan menang di Pilwalkot 2018. Karena kita pernah melakukannya di Pilwalkot 2013 yang mana saat itu kita menang. Tahun depan kita ingin ulangi kemenangan itu,” ungkap Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Partai Golkar Kota Cirebon, Lili Eliyah SH MM, kemarin.
Lili menambahkan, pihaknya mulai menyusun strategi jitu untuk menang. Namun tentu tak akan disampaikan ke publik. Yang pasti, kata Lili, pihaknya telah menjaring enam kandidat bakal calon walikota dan sudah diserahkan ke DPD Partai Golkar Jawa Barat untuk selanjutnya disaring.
“Strategi pasti kita rancang, bagaimana agar partai ini bisa memenangkan pilwalkot lagi. Enam kandidat yang sudah kita jaring, sudah kita serahkan ke DPD Partai Golkar Jabar,” ujarnya.
Politisi yang juga wakil ketua DPRD Kota Cirebon itu meyakini, kandidat yang akan direkomendasi menjadi calon walikota oleh DPP Partai Golkar adalah figur yang tepat untuk mencapai target kemenangan. “Kita yakin, DPP Partai Golkar akan merekomendasikan figur yang tepat dan kita bisa menang,” kata dia.
Saat disinggung mengenai dinamika terbaru dalam penjajakan koalisi, Lili mengaku, pihaknya sejauh ini sudah membangun komunikasi dengan hampir semua partai. Hanya saja, untuk menentukan arah koalisi juga menjadi kewenangan DPP Partai Golkar. “Siapa yang akan direkomendasi, koalisinya dengan siapa, itu kewenangan DPP,” katanya.
Sementara terpisah, Wakil Ketua Kosgoro Kota Cirebon, Haris Sudiana menilai, bila Partai Golkar ingin menang di pilwalkot, maka salah satu strateginya dengan mengusung kader internal. “Karena dengan begitu, mesin partai akan lebih maksimal bekerja untuk memenangkan pilwalkot,” katanya.
Menurutnya, Partai Golkar tidaklah krisis figur. Sehingga idealnya bisa mengusung kader Partai Golkar sendiri. Selain itu, ia menilai, kader Partai Golkar laik diusung karena sudah bersama-sama dalam kurun waktu lama membesarkan partai. Bukan datang tiba-tiba di saat akan pencalonan.
“Banyak figur potensial di Partai Golkar. Jujur saya katakan, Bu Lili salah satu yang paling menonjol. Beliau di DPRD sudah tiga periode berturut-turut, loyalitasnya kepada partai juga tidak diragukan lagi,” katanya. (jri)
Sumber: