Bupati Berharap Harga Bawang Tidak Dipermainkan Tengkulak

Bupati Berharap Harga Bawang Tidak Dipermainkan Tengkulak

KERTAJATI - Pemerintah daerah Kabupaten Majalengka mengucurkan bantuan bibit bawang Bima Curut kepada para petani di wilayah Pakubeureum Kecamatan Kertajati. Bibit bawang hasil kerjasama dengan salah satu perusahaan itu memanfaatkan lahan pertanian yang masih nganggur di enam titik kecamatan.
\"bupati
Bupati Majalengka tanam bawang Bima Curut. Foto: Herik/Rakyat Cirebon
Penyerahan bantuan bibit perdana ini berlangsung di blok Cinyempet desa Pakubeureum Kecamatan Kertajati Kabupaten Majalengka. Rencananya akan segera ditanamkan sebanyak 20 hektare penanaman bawang. Secara simbolis Bupati Majalengka Dr H Sutrisno SE MSi sendiri langsung turun tangan.

Bupati Majalengka, Dr H Sutrisno SE MSi mengatakan, bantuan tersebut dialokasikan di enam kecamatan. Dan di Pakubeureum merupakan yang pertama. Pemerintah memberikan bantuan karena merasa prihatin dengan para petani. Alasannya, karena dimulai dari menggarap lahan, sudah banyak keluar modal.

\"Ini merupakan wujud nyata perhatian kepada para petani. Karena bisa menghasilkan panen butuh biaya yang banyak. Belum lagi pemeliharaan yang menghabiskan anggaran juga cukup banyak,” ungkap Sutrisno, kemarin. 

Apalagi, kata dia, biaya operasionalnya menjadi sangat tinggi. Tetapi jika tidak menanam bawang tidak akan ada bibit bawang. “Oleh karena itu, tanam bawang masih harus terus dilakukan,\" jelasnya. 

Sutrisno menuturkan, pemerintah telah menetapkan bahwa kabupaten Majalengka dipercaya untuk mengembangkan sentra tanaman bawang. Pada musim kedua ini, lahannya masih sering dimanfaatkan, pihaknya harus berterima kasih kepada salah satu perusahaan.

\"Lahan ini belum dimanfaatkan, saya lobi dan dalam rangka mempertahankan produksi pangan. Akhirnya salah satu perusahaan mau mendanai. Karena memang Majalengka tanahnya sangat cocok untuk bibit bawang Bima Curut. Di Majalengka anginnya bagus, angin menghilangkan hama,\" katanya.

Pihaknya juga berharap, setelah panen, harga bawang agar tidak dipermainkan oleh bandar dan tengkulak. Pihaknya manargetkan dalam 100 hektare itu bisa panen antara 17 sampai 18 per 5 hektare. 

Karena, biasanya jika musim sedang bagus mampu diatas 20 ton. Ditanya soal solusi banyaknya tengkulak. Mengenai soal itu pihaknya masih dalam proses bagaimana memasarkan bawang supaya para petani untung besar.

\"Supaya bersamaan dengan wilayah lain serta pengairannya di sini cukup bagus. Karena ada sungai Cimanuk, kebutuhan air akan cukup. Idul Adha bisa dipastikan panen dengan baik pada saat Idul Adha mendatang. Kami juga sedang mengusahakan supaya bisa memasarkan. Agar petani tidak datang ke para tengkulak,\" imbuhnya. (hrd)

Sumber: