Gawat, PMI Kota Cirebon Kekurangan Stok Darah

Gawat, PMI Kota Cirebon  Kekurangan Stok Darah

CIREBON – Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Cirebon merupakan tempat yang menyediakan stok darah untuk membantu masyarakat yang membutuhkan darah. Serta menjadi penyumplai darah di beberapa rumah sakit di wilayah tiga Cirebon baik daerah kabupaten maupun kota. 
\"pmi
Adi Susanto Gunawan. Foto: Damudi/Rakyat Cirebon 
Dr Adi Susanto Gunawan (61), menuturkan bahwa, beberapa bulan belakangan pihaknya mengalami keterbatasan bahkan kekurangan stok darah. Hal ini dipicu karena mengingat kemarin telah melewati bulan ramadhan, jadi untuk pendonor pun mengalami penurunan. 

Walaupun demikian, kegiatan donor darah pada waktu itu tetap dilakukan setelah berbuka puasa. Selain itu, pihaknya juga tidak jarang mengirimkan stok darah ke rumah sakit yang membutuhkannya, bahkan sampai ke luar wilayah tiga Cirebon.

Untuk program ke depannya, pihaknya ada program donor darah yang rutin setiap tiga bulan sekali yang dilakukan oleh setiap RW-RW setempat. Hal ini dilakukan untuk melatih kita mempunyai rasa lebih kemanusiaan untuk menolong orang lain yang membutuhkannya. 

Selain itu juga, pihaknya akan menggandeng beberapa dinas-dinas atau instansi untuk ikut serta dalam program ini, misalnya pada dinas-dinas atau instansi yang akan mengadakan event-event tertentu, nanti kami akan hadir di situ untuk memfasilitasi pendonoran darah bagi pegawai-pegawai atau karyawannya.

Sedangkan Eka (32), salah satu pendonor darah asal Losari mengatakan, bahwa dirinya sudah dua kali sekarang melakukan pendonoran darah, yang pertama waktu masih sekolah SMA dan yang sekarang ia melakukan pendonoran darah untuk bapaknya yang sedang sakit gangguan ginjal yang memang membutuhkan transfusi darah dari orang lain.

“Tadi saya melakukan pendonoran darah untuk bapak saya yang sedang sakit gangguan ginjal yang benar-benar membutuhkan darah karena memang sangat kekurangan darah. Darah yang saya donorkan berhasil diambil satu kantong darah. Tetapi darah yang saya miliki O, sedangkan bapak saya A. Walaupun demikian, di tempat ini darahnya bisa ditukar, artinya biarpun darah saya O, tapi saya bisa menukarnya dengan A agar sesuai dengan yang dibutuhkan untuk bapak saya,” jelasnya.

Senada Jubaedah (30), pendonor darah lain asal Sindanglaut mengatakan, bahwa dirinya baru pertama kali melakukan pendonoran darah, tujuannya tidak lain dengan Eka yaitu untuk mendonorkan ke orang tuanya, tetapi ia untuk mendonorkan ke ibunya. 

Untuk penyakit yang di deritanya pun sama yaitu gangguan ginjal, jadi membutuhkan darah dari orang lain karena memang sangat kekuarang darah.

“Ibu saya selalu terlihat pucat karena kekukarang darah, setiap pemeriksaan tekanan darahnya pun tidak sampai angka 110 bahkan di bawah 100. Maka dari itu, sudah rutin melakukan cuci darah dua bulan sekali bahkan satu bulan sekali. Untungnya, untuk golongan darah saya dengan ibu sama, yaitu A. Jadi, jika sewaktu-waktu dibutuhkan bisa langsung siap dinonorkan dan nanti akan ditransfusikan ke ibu saya,” pungkas Edah, perempuan bertubuh gemulai saat ditemui di tempat tersebut. (dam)

Sumber: