Sekda Akui Ada Dokumen yang Hilang
Kamis 22-06-2017,14:00 WIB
KESAMBI – Kabar hilangnya dokumen penting tertentu di kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Cirebon pascaperampokan pada Senin (19/6) dinihari lalu, bisa jadi benar adanya.
|
Sekda Kota Cirebon Asep Dedi. dok. Rakyat Cirebon |
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs Asep Dedi MSi mengakui, pihaknya belum mendapati laporan secara utuh mengenai insiden perampokan tersebut. Tapi, berdasarkan laporan dari DPUPR, Asep Dedi mengakui, ada dokumen tertentu yang diduga hilang.
“Bilangnya memang ada dokumen yang hilang. Tapi belum tahu apa dokumen yang hilang,” kata Asep Dedi, saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin (21/6).
Ia mengaku, pihaknya menyerahkan sepenuhnya persoalan hukum tersebut kepada pihak kepolisian untuk diungkap secara terang benderang, baik pelaku maupun motif sesungguhnya.
“Kita serahkan ke pihak kepolisian untuk menyelidiki apa yang menjadi motif perampokan itu, termasuk mengungkap pelakunya. Kita berharap cepat terungkap,” katanya.
Diakui pria berkacamata itu, sebelum insiden perampokan yang diwarnai aksi penyekapan terhadap dua sekuriti kantor DPUPR itu, beberapa waktu lalu pihaknya mendapati laporan adanya insiden tertentu berlatarbelakang kekecewaan ihwal proyek.
“Memang beberapa laporan dan informasi dari DPUPR, sudah ada tanda-tanda yang diduga berkaitan dengan kejadian itu. Kalau dirunut bisa saja. Tapi kita belum bisa memastikan. Makanya kita serahkan ke kepolisian,” tuturnya.
Di sisi lain, atas insiden itu, Asep Dedi meminta kepada para pejabat di SKPD untuk menyiagakan tenaga keamanan selama musim mudik lebaran Idulfitri di masing-masing kantornya.
“Saat musim mudik, kantor pasti kosong. Makanya perlu tenaga keamanan yang disiagakan. Selain itu juga perlu berkoordinasi dengan kepolisian,” katanya.
Sebelumnya, Kapolres Cirebon Kota, AKBP Adi Vivid Agustiadi Bachtiar SIK MHum MSM melalui Kasat Reskrim, AKP Galih Wardani SIK mengaku, pihaknya sejauh ini masih melakukan penyelidikan terhadap kasus perampokan yang diwarnai aksi penyekapan dua orang sekuriti DPUPR tersebut.
“Masih proses penyelidikan. Saksi-saksi dan pelapor sudah dimintai keterangan,” ungkap Galih. Saat ditanya mengenai ketiadaan police line dan brankas yang masih berada di TKP, Galih mengaku, pihaknya sudah melakukan olah TKP. “Kita sudah olah TKP,” katanya. (jri)
Sumber: