PKS-Gerindra Makin Mesra, Jefry: Jangan Terburu-buru Berkoalisi
Selasa 20-06-2017,01:00 WIB
MAJALENGKA – Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Majalengka mulai menjajaki koalisi dengan sejumlah partai politik untuk Pemilihan Bupati Majalengka pemilihan bupati (Pilbup) Majalengka 2018.
![\"pks \"pks](\"https://www.rakyatcirebon.id/wp-content/uploads/2017/06/pks-gerindra-koalisi-di-pilbup-majalengka.jpg\") |
Asep Aminudin (berdiri). Foto: Hasan/Rakyat Cirebon |
Ketua DPD PKS Majalengka, Asep Aminudin S Hut mengatakan, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan beberapa partai. Kendati demikian, komunikasi tersebut belum resmi secara kepartaian dan hanya komunikasi informalsemata.
“Kami sudah komunikasi dengan beberapa partai. Saya kira mereka menyambut baik rencana koalisi ini,” kata Asep. Ketika disinggung terkait kedekatan anatara PKS dan Gerindra, Asep belum mau mengakui makin intensnya pertemuan kedua partai itu diindikasikan dengan akan terbentuknya koalisi.
Mengingat di sejumlah daerah seperti Kabupaten Kuningan dan kabupaten Cirebon, kedua partai tersebut sudah berkoalisi.
“Memang kalau di kedua kabupaten itu, kursi di DPRD cukup untuk mengusung pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati. Sedangkan di Majalengka, kursi PKS hanya empat, sedangkan Gerindra 5, masih kurang satu. Jadi jelas butuh tambahan partai lain untuk membentuk koalisi,” ujarnya.
Namun, dirinya tidak memungkiri kalau hubungan PKS-Gerindra memang sedang mesra. Hal itu merupakan efek dari koalisi pusat yang merembet ke DKI hingga ke Jawa Barat.
Bahkan, kata dia, besar kemungkinan di tingkat Jawa Barat akan terjalin koalisi antara PKS dan Gerindra. Mengingat Jawa Barat merupakan magnet tersendiri disamping DKI, terlebih kedepan Jawa Barat akan menjadi provinsi yang besar dengan hadirnya BIJB di kabupaten Majalengka.
“Kami juga belum tahu apakah koalisi di Provinsi akan parallel dengan di Majalengka atau terpisah. Yang jelas kondisi di Majalengka unik berbeda dengan daerah lain. Itu artinya masih dinamis, kami masih membuka komunikasi dengan partai manapun,” tandasnya.
Lebih jauh, dia mengatakan rencana koalisi tersebut akan membicarakan soal figur yang layak diusung di Pilkada juga termasuk membangun kesepahaman soal isu strategis untuk membangun Majalengka.
Hanya saja, hingga saat ini mereka belum membahas nama-nama figur yang akan diusung. Asep mengaku akan dibahas setelah koalisi terbentuk.
“PKS dengan jumlah kursi yang dimiliki belum mampu mengusung sendiri. Dengan koalisi ini jumlah kursi itu cukup untuk mengusung nantinya. Soal figur siapa layak diusung kami bicarakan dalam koalisi. Kami ingin membangun koalisi yang permanen. Jangan bicara figur, kami akan bangun kesepahaman dulu,” terangnya.
Sementara itu, Ketua DPC Gerindra Kabupaten Majalengka, H Jefry Romdonny SE SSos MSi mengaku tidak menampik terkait kedekatan partainya dengan PKS.
Namun menurutnya, terlalu buru-buru kalau untuk membentuk koalisi. “Semuanya masih dalam proses, kita tunggu saja waktu yang tepat,” ujarnya singkat.
Tidak jauh berbeda dengan Jefry, Dewan Pembina DPC Gerindra HM Irwan Suryanto mengatakan, Sistem di partai Gerindra adalah komando, sehingga apapun itu sifatnya intruksi dari pusat. Lebih lanjut Irwan menjelaskan,
Dirinya tidak menampik bahwa selama ini banyak rumor yang beredar tentang adanya calon Bupati yang diusung oleh Gerindra.
Partai Gerindra sendiri tidak menutup kemungkinan untuk mengajukan calon Bupati dari internal partai. “Kami butuh figur yang memiliki kejujuran, pro rakyat dan tidak bermasalah dengan hukum,” ujarnya.(hsn)
Sumber: