Pimpinan Lima Parpol Bertemu di Grage

Pimpinan Lima Parpol Bertemu di Grage

KUNINGAN – Arah koalisi sejumlah parpol besar semakin terang karena para pemimpin parpol-parpol kini sudah sering melakukan pertemuan. Hal itu dilakukan pimpinan 5 parpol besar dengan menggelar pertemuan khusus di Grage Hotel akhir pekan kemarin. 
\"jelang
Lima elit parpol Kuningan bertemu satu meja. Foto: Mumuh/Rakyat Cirebon
Yang hadir dalam pertemuan jelang koalisi tersebut, yakni Ketua DPC Partai Gerindra H Dede Ismail SIP MSi, Ketua DPD PKS H Agus Budiman Spt, Ketua DPC PPP H Uus Yusuf SE dan Ketua DPC Partai Demokrat Drs H Toto Hartono.

Sejumlah poin penting muncul dalam pembahasan para pimpinan parpol ini dengan pembicaraan sudah sangat mengarah kepada koalisi. 

Dalam pertemuan yang dilakukan menjelang buka puasa bersama tersebut, mereka tampak sangat akrab dan memperlihatkan kebersamaan sehingga sangat kecil kemungkinan jika koalisi gemuk dari kelima parpol ini batal dilakukan.

Ketua DPC PPP kubu Romahurmuziy, H Uus Yusuf SE, mengatakan pertemuan tersebut hanya sebatas silaturahmi untuk menyamakan persepsi dalam menghadapi agenda Pilkada Kuningan 2018 mendatang. 

Ia memastikan semua pimpinan parpol dalam pertemuan itu sudah sejalan dan seiring untuk adanya koalisi sebagaimana yang saat ini ramai dibahas publik.

“Pertemuan dari jam 4 sore di Grage Hotel Spa Sangkanurif, ada 5 ketua partai, dari PAN, Gerindra, PKS, PPP dan Demokrat. Ini baru sebatas silaturahmi, penyamaan visi misi, belum ada ke arah komitmen. Tapi kelihatannya dari pertemuan kemarin itu kita sejalan dan searah untuk berkoalisi, tapi kita belum mengarah ke bakal calon. Tinggal kita nanti mau seperti apa komitmennya untuk berkoalisi,” kata Uus saat dikonfirmasi, Minggu (18/6).

Ikut menambahkan Ketua DPC Partai Gerindra H Dede Ismail SIP MSi. Sama seperti yang disampaikan Uus, Dede mengatakan pertemuan tersebut baru sebatas lobi-lobi politik untuk memperhitungkan untung ruginya seperti apa kalau dilakukan koalisi. 

Yang pasti, kata dia, lobi-lobi politik harus semakin intens dilakukan sehingga dalam perjalannya nanti perhitungannya pun akan sangat matang dan terarah.

“Dalam pertemuan di Grage, kita baru lobi-lobi politik karena kita juga kan butuh perhitungan yang matang. Frekuensi dari lobi-lobi politik ini semakin hari harus semakin ditingkatkan. Konsekuensinya, apabila dalam koalisi nanti kita tidak mendapatkan keuntungan politik, ya kita rugi dong kalau koalisi besar ini dilaksanakan,” ungkap Dede.

Yang jelas, lanjut Dede, dirinya telah membuat konsep koalisi dengan ketentuan masing-masing parpol peserta koalisi harus mengajukan satu bakal calon bupati/wabup berdasarkan hasil penjaringan dan penyaringan di masing-masing parpol. 

Setelah itu, koalisi akan membentuk tim survei untuk mengetahui sejauhmana popularitas dan elektabilitas para bakal calon tersebut untuk kemudian akan diseleksi kembali menuju pengusungan pasangan bakal calon bupati/wabup.  

“Dalam koalisi ini nanti, saya sudah membuat konsep masing-masing parpol berhak mengajukan satu nama bakal calon bupati/wabup berdasarkan seleksi internal. Artinya, nanti koalisi parpol besar ini akan membentuk tim survei yang dibiayai para bakal calon. Kemudian nanti survei itu yang menentukan, mulai dari popularitas, elektabilitas dan lain sebagainya,” tuturnya. 

Khusus di internal Gerindra sendiri, masih kata Dede, hingga saat ini belum ada yang mengembalikan formulir pendaftaran atas nama 2 orang yang sudah mengambil formulir, yakni dr Toto Taufikurohman Kosim (Direktur RSU KMC, red) dan Dani Iskandar SE yang merupakan kader internal Gerindra. Yang jelas, menurutnya Partai Gerindra saat ini sedang mencari figur mana yang yang layak diusung dan bisa menang dalam Pilkada 2018. 

“Kita akan mencari siapa figur yang paling layak diusung dalam Pilkada 2018. Kita baru 2 orang yang mengambil formulir pendaftaran tapi belum dikembalikan. Untuk Pak Momon Rochmana belum mengambil, nanti juga akan ada Pak Kombes H Irwan yang akan mengambil formulir, kemungkinan juga akan ada dari partai yang tidak terrekomendasi di partai lain,” ujar Dede tanpa menjelaskan apakah yang dimaksud Dede Sembada ST atau M Ridho Suganda MSi. (muh)

Sumber: