Pasangan Pasutri Spesialis Umrah di Bulan Ramadan

Pasangan Pasutri Spesialis Umrah di Bulan Ramadan

BAGI pasangan suami istri asal Cirebon, Syaefurrohman (58), Cicih Juniasih (54) selalu berumroh bersama dan selalu mengambil waktu saat pertengahan Ramadan hingga Idul Fitri di Tanah Suci. 
\"pasangan
Syaefurrohman bersama istrinya. Foto: Deny/Rakyat Cirebon
Selain ingin mengejar keberkahan dan keutamaan ibadah Ramadan, pasangan ini juga ingin merasakan nilai-nilai religius saat Ramadan dan berlebaran di Makkah.

Ramadan merupakan bulan mulia, bulan dimana Allah SWT melipatgandakan semua pahala kepada umat Islam ketika melaksanakan setiap macam bentuk ibadah dan kebaikkan bagi sesama makhluk. 

Siapapun yang melaksanakan ibadah akan diganjar oleh Allah SWT berlipat-lipat pahalanya dibandingkan ketika dilaksanakan di luar bulan Ramadan.

Tidak banyak orang yang bisa konsisten melaksanakan ibadah umrah di bulan Ramadhan. Berbeda dengan pasangan suami istri ini, Syaefurrohman (58), Cicih juniasih (54), yang selalu melaksanakan umrah hanya di bulan Ramadan hingga berlebaran di Makkah. Keduanya ingin agar Ramadan selalu dilimpahkan kebaikan.

Syaefurroman mengatakan dirinya sudah tiga kali melaksanakan umrah  di bulan Ramadan. \"Pertama itu tahun 2010, itu umrah saya dengan istri saya, lalu tahun 2013, waktu itu kami mengajak anak. Dan  di tahun 2017 ini, Alhamdulillah kami bisa kembali melaksanakan umrah berdua dengan istri saya. Tiga kali itu semuanya di bulan Ramadan,\" ujarnya.

Syaefurroman, mengakui  dirinya dan istri  sengaja memilih bulan Ramadan hingga lebaran untuk melaksanakan umrah. \"Bulan Ramadhan  penuh  keberkahan dan berlipat-lipat juga pahalanya, oleh sebab itu kami memang ingin beribadah umrah di tanah suci ini pada bulan yang suci juga,\" ujarnya.

\"Insha Allah kedepan apabila diberi kesempatan oleh Allah untuk umroh kembali, maka kami tetap melaksanakan umrah di bulan Ramadan yang sangat mulia ini,\" tambahnya.

Senada dengan sang suami, Cicih Juniasihpun mengatakan lebih condong jika umrah di bulan suci Ramadan. \"Shalat dan ibadah lainnya jugakan akan dilipat gandakan oleh Allah pahalanya, pasti umrah juga akan lebih banyak pahalanya dibanding dilakukan dibulan yang lain,\" ujarnya. 

Tidak hanya bulan Ramadan, dihari Raya Idul Fitripun dirinya lebih nikmat jika berlebaran di tanah suci. 

\"Kalau di Indonesiakan kalau lebaran itu sangat kurang nilai-nilai religinya, kebanyakannya yang hura-hura ataupun di luar nilai-nilai religinya. Berbeda dengan ketika merayakan Idul Fitri di Makkah ataupun Madinah, di situ sangat kental sekali dan banyak nilai-nilai religi,” katanya.

Untuk di Arab Saudi, menurut Cicih setiap tahun selalu ada perubahan perayaan Idul Fitri. 

\"Kalau ketika awal saya dan suami umrah di Ramadhan dan Idul Fitri, itu ketika malam lebaran sama sekali tidak ada takbiran. Namun kesini bertahap demi bertahap, suasana malam takbiran di Arab Saudipun mulai ada, mungkin karena banyaknya orang Indonesia di tanah suci ini, namun sama sekali tidak mengurangi nilai-nilai religi dalam perayaan Idul Fitri di sini,” ujar salah seorang PNS di Pemkot Cirebon ini.(deny hamdani)

Sumber: