Bawang Impor Segera Banjiri Pasar

Bawang Impor Segera Banjiri Pasar

CIREBON – Pemerintah telah menyiapkan puluhan ribu ton bawang putih impor untuk didistribusikan ke sejumlah daerah di Indonesia. Bawang putih impor yang dikemas dalam lebih dari 80 kontainer itu sudah masuk ke Jakarta dan siap untuk didistribusikan.
\"bawang
Walikota tanya harga bawah putih. dok. Rakyat Cirebon
Hal itu diakui Direktur Impor Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia, ‎Veri Anggrijono SE MSi, saat ditemui di sela-sela kegiatan Pasar Murah Ramadan di Pondok Pesantren Alfatih Kayuwalang Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Sabtu (10/6).

“Impor bawang putih sudah masuk ke Indonesia dari beberapa negara diantaranya, salahsatunya China. Sudah ada sekitar 80 kontener masuk ke jakarta. Dalam waktu dekat kita akan langsung distribusikan,” kata Veri.

Ia menambahkan, kebutuhan bawang putih dalam negeri ditaksir sekitar 500.000 ton dalam setahun. Sebagian besar untuk mencukupi kebutuhan tersebut, pemerintah memberlakukan kebijakan impor. “Kalau bawang putih, memang harus impor. Makanya kita berharap swasembada pangan benar-benar terwujud segera,” ujarnya.

Veri juga mengakui, harga bawang putih beberapa hari lalu sempat mengejutkan pasar dalam negeri. Tapi makin ke sini, harganya makin terkendali, meski masih terbilang mahal. “Harga bawang putih relatif masih terkendali, walau naik,” kata dia.

Di sisi lain, ia juga menyampaikan, harga daging sapi masih relatif stabil. Namun yang cukup mengejutkan bagi pihaknya, kata Veri, yaitu masyarakat belakangan ini mulai menerima daging impor yang harganya lebih murah dan kondisinya lebih higienis.

“Yang surprise buat kita, daging impor beku ternyata sudah bisa diterima masyarakat. Harganya sekitar Rp70-80 ribu/kg, ini memang lebih murah. Dan kita pastikan lebih higienis. Untuk harga daging lokal di pasaran sekitar Rp110-120 ribu/kg,” jelasnya.
Dalam kesempatan kunjungan ke Cirebon, tak hanya mengadakan pasar murah Ramadan dengan menyediakan lebih dari 5.000 paket sembako untuk didistribusikan di 9 titik di wilayah Cirebon.

Diakui Veri, pihaknya juga turun ke pasar tradisional untuk mengecek langsung harga sejumlah kebutuhan pokok. “Kita turun juga ke pasar. Hasilnya, harga pangan masih relatif terkendali,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati mengapresiasi langkah Kemendag RI yang menggencarkan pasar murah Ramadan, termasuk di Kota Cirebon. Langkah itu dinilai tepat, sebagai salah satu antisipasi lonjakan harga pangan secara signifikan.
“Kami mengapresiasi apa yang dilakukan Kemendag. Selain membantu masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan pokok, juga sebagai salah satu upaya antisipasi naiknya harga pangan di pasaran,” katanya. (jri)

Sumber: