Suganda dan Santono Bersaing Lagi

Suganda dan Santono Bersaing Lagi

KUNINGAN - Persaingan ketat menuju Kuningan satu dari bacabup muda  beda partai mulai terasa. Walaupun hasil penjaringan dari masing-masingnya belum diumumkan secara resmi.
\"yosa
Baliho Edo tutupi baliho Yosa. Foto: Gilang/Rakyat Cirebon
Bagi sebagian kalangan persaingan para calon muda itu mengingatkan pada pemilahan bupati tahun 2003 lalu yang mana masih dipilih oleh DPRD. 

Tercatat ada tiga A, kandidat yang bersaing ketat pada saat itu yakni, Aang Hamid Suganda, Amin Santono, dan Arifin Setiamihardja, yang kemudian dimenangkan oleh Aang Hamid Suganda.

Kejadian tersebut kini terulang kembali. Walaupun belum ada pengumuman resmi dari masing-masing partai terkait calon yang akan diusung, tapi persaingan antara Yosa Octora Santono anak dari Amien Santono dan Muhammad Ridho Suganda anak dari Aang Hamid Suganda sudah terasa.

Dari pantauan Rakyat Cirebon, pada Selasa (05/06) nampak baliho dari Bacabup muda tersebut saling bersinggungan satu sama lainnya. 

Sebab, terlihat gambar Muhammad Ridho yang akrab dipanggil Edo itu menghalangi gambar baliho Yosa. Ironisnya, gambar baliho itu ada di dekat kediaman Yosa di Desa Haurkuning, Kecamatan Nusaherang, Kabupaten Kuningan.

Ketua Tim Pemengangan Yosa dari “Saya Kuningan”, Sugiarto mengatakan, timnya menyangkan apa yang dilakukan oleh tim pemenangan dari Edo. Sebab mereka tidak menjalankan sebuah politik sehat.  

\"Kita sama berjuang demi rakyat, bersosialisasi memposisikan diri sebagai kandidat itu harusnya melakukan politik secara santun. Jangan sampai melakukan hal yang mengganggu kenyamanaan tim atau lawan politik,” ujarnya.

Maka dari itu lanjutnya, meminta dengan baik kepada tim dari Muhammad Ridho Suganda agar segera memindahkan alat peraga kampanye yang menghalangi baliho Yosa Octora Santono. 

Artinya menurut Sugiarto, bukan pihaknya tidak membolehkan akan tetapi harusnya tahu posisi pemasangan yang benar.

“ Silakan saja bebas kalau mau masang baliho tapi ya harusnya tahu posisi tempatlah, bukan karena itu dekat rumah A Yosa tapi itukan seperti sengaja menghalangi. Saya tegaskan kepada tim pemenangan sebelah agar cepat ditindaklanjuti,” tegasnya.

Sementara itu Yosa Octora ketika dimintai tanggapannya mengatakan, setiap bakal calon memiliki niat yang baik untuk mensosialisasikan dirinya dengan cara apapun, baik itu bertatap muka secara langsung ataupun melalui alat peraga kampanye. 

Tapi kata Yosa, kadang terkendala jarak, tempat, dan waktu akhirnya mereka melakukan hal yang cepat agar mudah dikenal oleh masyarakat.

“Sebenarnya hal itu sah saja, tapi terkadang kita selalu lupa akan sebuah etika. Saya menganggapnya sebuah bumbu politik, tapi terkadang para temannya ataupun timnya terlalu kebablasan. Tapi saya yakin para calon tidak ada niat seperti itu,” pungkasnya. (gio)

Sumber: