Sinta Nuriyah: Kaum Marjinal Korban Intoleran

Sinta Nuriyah: Kaum Marjinal Korban Intoleran

CIREBON – Istri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, melakukan kegiatan berbuka puasa dan sahur bersama kaum dhuafa di salah satu hotel di Kota Cirebon Kamis (1/6).
\"sinta
Sinta Nuriyah bukber bersama kaum minoritas. Foto: Kim/Rakyat Cirebon
Momen Ramadan, menurutnya, sangat tepat untuk dijadikan momen menebar perdamaian kepada semua masyarakat. “Makna puasa dan hakekatnya, lebih pas untuk beri penjelasan kepada masyarakat tentang keberagaman dan memberikan pesan perdamaian,” kata dia.

Menurutnya, buka dan sahur bersama masyarakat pada setiap Ramadan, juga dilakukan bersama dengan kaum minoritas dan kaum marjinal. “Kita bersama kaum marjinal yang menjadi korban pada intoleran belakangan ini,” kata dia.

Kondisi negara saat ini, kata dia, memang sudah bisa dikatakan sangat menghawatirkan. “Apalagi dengan adanya kasus bom bunuh diri di Kampung Melayu dan lainnya,” kata dia.

Demi menjaga persautan dan persaudaraan antar masyarakat, dirinya mengajak kepada semua masyarakat. “Untuk masyarakat, dasar negara yaitu Pancasila harus digali dan diimplementasikan serta harus diamalkan,” kata dia.

Karena menurutnya, Pancasila, dirumuskan oleh pendiri atas dasar kondisi, adat dan kebiasaan masyarakat Indonesia. “Dan Pancasila, sangat pas menjadi falsafah berbangsa dan bernegara,” kata dia.

Dalam kegiatan tersebut, ratusan masyarakat dari berbagai kalangan hadir, bukan hanya Islam. Dari tokoh agama Katolik, Kristen, Hindu, Budha, dan lainnya. \"Saya merasa gembira. Ini merupakan acara buka puasa di Cirebon kesekian kalinya,\" katanya.

Cirebon, menurutnya merupakan miniatur Indonesia. Karena di Cirebon, banyak terdapat suku bangsa dan agama. 

\"Kegiatan ini juga dihadiri oleh banyak kalangan dan suku. Yang hadir dari berbagai suku dan agama. Ini lah pelangi Indonesia, yang mewarnai bumi pertiwi. Jadi, jangan sampai kita kehilangan salah satunya,” kata dia. (kim)

Sumber: