Senin 29-05-2017,05:00 WIB
MAJALENGKA – Miris. Memasuki awal Ramadan sampah membanjiri sejumlah wilayah Majalengka. Bahkan, sampah juga berserakan di area kantor DPRD Kabupaten Majalengka, Perum Perhutani, Lapas kelas B, serta pinggir rumah dinas wakil bupati.
|
Sampah menumpuk di belakang DPRD. Foto: Hasan/Rakyat Cirebon |
Berdasarkan pantauan di lokasi, Sabtu (27/5) siang, tampak gundukan sampah tersebut terdiri dari beberapa material bangunan, sisa kemasan makanan, botol air mineral. Bahkan, hingga sampah-sampah basah seperti ranting, daun dan pepohonan.
Meskipun volumenya tidak banyak, tetapi cukup menganggu, terlebih lagi bagi para pengendara yang melintas, tentu sampah-sampah ini sangat terlihat jelas. Padahal, tidak jauh di samping kompleks gedung DPRD Kabupaten Majalengka terdapat tempat pembuangan sampah (TPS) yang masih bisa digunakan.
Warga setempat, Ali mengeluhkan tumpukan sampah di belakang kantor dewan tersebut. Sebab, menimbulkan bau busuk yang menyengat menyebar ke pemukiman penduduk di sekitarnya.
“Ada beberapa warga sekitar yang tidak pernah disiplin saat membuang sampah. Mereka kerap membuang sampah di sembarang tempat termasuk di taman dan pinggir jalan,” ujarnya.
Tidak hanya di belakang kantor dewan, di Perum Perhutani tak hanya sampah dedaunan yang sudah mengering dari pepohonan yang ada di pinggir jalan, namun juga sampah plastik berserakan di mana-mana.
Tong sampah yang dipasang di pinggir trotoar seolah tidak berfungsi. Satu tong sampah bahkan terguling. Sementara di bawah tiang tempat sampah, tampak plastik besar berisi penuh cangkang telur, daun bawang dan kertas serta aneka sampah lainnya menumpuk.
Hal yang sama juga terjadi di depan kantor Lapas Kelas B Majalengka yang letaknya hanya beberapa meter di bagian seberang rumah dinas Perum Perhutani.
Lebih parah lagi di ruas jalan depan Pujasera tepatnya pinggir rumah dinas wakil bupati dan Pujasera hingga belok ke arah alun-alun kota Majalengka, sampah plastik dan dedaunan kering berserakan dimana-mana. Sehingga nyaris tak tampak bahwa Kabupaten Majalengka pernah beberapa kali mendapat Piala Adipura.
Yang tampak bersih hanya di jalan bagian timur alun-alun kota Majalengka. Disana tampak dibersihkan oleh sejumlah pedagang kaki lima. Namun, di beberapa sudut alun-alun kota sampah kembali berserakan di mana-mana.
Tempat sampah yang disediakan di setiap titik ruas jalan di kota Majalengka yang hampir di setiap jarak 50 meter. Demikian juga di dalam taman di alun-alun tong sampah berada setiap sudut, namun ternyata nyaris tidak berfungsi.
Sampah juga menumpuk di pinggir jalur lingkar Baribis. Kondisi ini sangat memprihatinkan karena menimbulkan bau tak sedap.
Salah seorang pengendara, Nadi mengaku, pernah memergoki pengendara sengaja membuang sampah di pinggir jalan. Mereka membuang sampah sambil berangkat kerja.
\"Sepertinya mereka sengaja membawa sampah dari rumah dan dibuang ke pinggir jalan raya. Ini kan keterlaluan,\" ujarnya.
Warga setempat lainya, Ina meminta pemerintah agar di sepanjang jalur itu dibuatkan tempat pembuangan sampah. \"Karena tidak ada tong sampah, warga terpaksa membuang sampah dimana saja,” imbuhnya. (hsn/hrd)