Anjal dan Pelajar Bandel Diamankan
Senin 15-05-2017,00:00 WIB
JATIBARANG - Jajaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Jatibarang berhasil mengamankan belasan anak jalanan (anjal), dan dua pelajar bandel dalam operasi penyakit masyarakat (pekat) yang dilaksanakan secara rutin.
![\"satpol \"satpol](\"https://www.rakyatcirebon.id/wp-content/uploads/2017/05/satpol-pp-indramayu-amankan-anak-jalanan.jpg\") |
Anjal diamankan Satpol PP. Foto; Tardi/Rakyat Cirebon |
Camat Jatibarang, Indra Mulyana AP MSi menegaskan, meskipun pihaknya telah sering mengamankan anjal dan pelajar bandel, namun upaya untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban di wilayah kerjanya akan terus dilakukan.
Sehingga masyarakat dapat merasakan aman dan nyaman di masing-masing lingkungannya maupun saat dalam perjalanan.
Disampaikan, belasan anjal yang diamankan itu didapati sedang berada di simpang jalur pantura Pilangsari. Di persimpangan itu para anjal melakukan aksi ngamen kepada setiap pengendara yang melintas, saat lampu pengatur lalu lintas menyala merah.
Sehingga para pengguna jalan merasa tidak nyaman dan di lokasi tersebut terkesan dijadikan pangkalan anjal dari berbagai daerah.
\"Selain kami menemukan langsung, juga sering melakukan operasi atas laporan masyarakat. Kami terus berupaya agar wilayah kami bebas anjal,\" ungkapnya, Sabtu (13/5).
Sebelumnya, dua pelajar SLTA asal salah satu sekolah di Kecamatan Widasari dipergoki sedang mengkonsumsi minuman keras (miras) jenis tuak. Saat itu pihaknya mendapati kedua pelajarnya bersamaan dengan patroli rutin. Bersama barang buktinya, kedua pelajar itu digiring ke kantor kecamatan untuk dimintai keterangan.
Setelah dilakukan pendataan, pihaknya memberikan pembinaan secara khusus dan memanggil pihak sekolah maupun orang tuanya. Dalam pembinaannya, kedua pelajar diganjar juga untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sambil memberi hormat.
\"Tidak ada pembinaan yang sifatnya keras, lebih kepada edukasi dan upaya memberikan pemahaman pentingnya sekolah dan harus menjauhi tindakan yang dapat merugikan diri sendiri,\" paparnya.
Ditambah lagi, jika pelajar tersandung masalah, maka orang tuanya akan terbebani dan merasa kecewa. Padahal orang tuanya sudah bersusah payah membiayai, bahkan berharap anaknya menjadi orang berguna. (tar)
Sumber: