Terminal Maja Jadi Tempat Parkir Pribadi
Rabu 10-05-2017,03:48 WIB
MAJALENGKA - Keberadaan terminal Maja selama ini belum optimal sesuai fungsinya. Kendaraan angkutan umum sangat jarang mampir ke dalam lokasi terminal. Alhasil, keberadaanya kini lebih sering dijadikan tempat parkir bagi kendaraan pribadi dan pengunjung pasar, bukan kendaraan angkutan umum.
|
Parkir di terminal Maja. Foto: Hasan/Rakyat Cirebon |
Seperti terpantau di terminal Maja beberapa waktu lalu, kuantitas kendaraan pribadi justru lebih mendominasi terparkir di dalam kompleks terminal. Lajur-lajur tempat parkir yang disediakan untuk kendaraan angkutan umum, diisi oleh kendaraan pribadi. Bahkan, petugas retribusi terminal justru berjaga bukan di posnya, melainkan di pinggir jalan raya.
Sehingga, kendaraan yang melintas hanya cukup bertransaksi di jalan raya depan terminal. Kondisi ini memudahkan kendaraan angkutan umum untuk berlama-lama ngetem di pinggir jalan menunggu penumpang.
Hingga tak jarang setiap harinya jika lewat jalan raya depan pasar Maja arus lalu lintas sering tersendat akibat banyaknya kendaraan angkutan umum dan kendaraan pribadi yang parkir sembarang di pinggiran jalan.
Tidak hanya itu, lokasi di kompleks terminal pun tampak tidak banyak penumpang yang menunggu kendaraan angkutan. Penumpang lebih memilih menunggu mobil angkutan di pinggir jalan, sehingga perilaku penumpang ini berbanding lurus dengan aktiftas mobil angkutanya yang menjadikan keberadaan terminal tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Salah seorang warga Rahmat menilai, jika tidak optimalnya fungsi terminal ini lantaran tata letak antara terminal dan pasar Maja, khususnya pasar sayuran harus ditata ulang. Sebab, dari pengamatannya pasar sayur Maja minim sekali tempat parkir bagi kendaraan roda empat. Sehingga, pegunung pasar memarkir kendaraannya di dalam kompleks terminal.
\"Begitupun dengan keberadaan terminalnya, akibat area kompleks terminal sering dijadikan tempat parkir pengunjung pasar. Disinyalir menjadi penyebab sopir kendaraan angkutan umum malas masuk ke terminal. Serta faktor perilaku penumpang yang lebih senang menunggu angkutan di pinggir jalan juga jadi salah satu penyebab fungsi terminal tidak berjalan. Akibatnya arus lalu lintas sering menjadi semerawut,\" terangnya.
Warga lainya Nugraha menilai, jika harus diterapkan pola kesadaran kepada semua pihak. Baik itu dari pihak Pemerintah melalui pengelola terminal dan pengelola pasar. Serta perilaku pengendara angkutan umum. Sehingga dapat mempengaruhi perilaku penumpang agar mau menjadikan terminal sebagai tempat untuk menunggu angkutan umum yang akan mengangkut mereka ke tempat tujuan.
\"Harus sama-sama berubah. Misalnya dengan penertiban oleh petugas kalau mobil angkutan umum itu wajib masuk terminal dan dianjurkan tidak boleh mengangkut penumpang di luar kompleks sekitar terminal. Dengan demikian, maka perilaku penumpang diharapkan bisa menunggu angkutanya di dalam terminal kalau di pinggir jalanya tidak boleh mengangkut penumpang,\" imbuhnya.(hsn)
Sumber: