PDIP ke PAN Bertepuk Sebelah Tangan
Selasa 02-05-2017,09:38 WIB
CIREBON – Keinginan PDI Perjuangan untuk membangun poros koalisi besar bersama PAN, serta Partai Golkar dan Partai Nasdem di dalamnya, rupanya bertepuk sebelah tangan. PAN dan Partai Golkar kemungkinan akan berada pada poros koalisi tersendiri, di luar barisan PDIP maupun Partai Nasdem.
|
Dani Mardani. dok. Rakyat Cirebon |
PAN dan Partai Golkar berpeluang untuk membangun poros koalisi di Pilwalkot Cirebon 2018, sebagaimana yang dilakukan kedua parpol itu di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018 mendatang.
“Kemungkinan besar, PAN, Partai Golkar dan Partai Hanura kelihatannya menyatu (di pilwalkot), sama dengan di pilgub,” ungkap Ketua DPD PAN Kota Cirebon, Dani Mardani SH MH, kepada Rakyat Cirebon, Senin (30/4) kemarin.
Meski demikian, Dani mengaku, pihaknya tak menutup komunikasi dengan parpol lain. Di samping, DPD PAN Kota Cirebon juga belum menyatakan sikap terkait koalisi sebelum adanya kebijakan dari DPW PAN Jawa Barat maupun DPP PAN.
“Kita terbuka untuk berkoalisi dengan siapapun. Makanya sampai saat ini kita belum terburu-buru untuk mengambil suatu sikap. Baik itu dengan Partai Golkar maupun Partai Hanura. Karena kita juga masih menunggu arahan dari atas seperti apa,” tuturnya.
Dani mengapresiasi keinginan PDIP untuk membangun koalisi dengan pihaknya. Terlepas dari kesepakatan yang konon sudah terbangun oleh empat parpol, yakni Partai Gerindra, Partai Demokrat, PKS dan PKB untuk berkoalisi, Dani mengaku, pihaknya akan tetap membangun komunikasi yang baik dengan semua parpol.
“Kita merespon positif keinginan PDIP untuk berkoalisi, termasuk juga dengan Partai Nasdem. Dalam menentukan sikap, kita perlu juga persetujuan dari DPW maupun DPP. Terlebih lagi, Kota Cirebon termasuk pilkada yang bersamaan dengan pelaksanaan pilgub,” terangnya.
Saat disinggung mengenai nama Irjen Pol Drs Siswandi yang dikait-kaitkan dengan PAN, Dani mengakui, dirinya dengan mantan Kapolres Cirebon Kota di era 2002-2006 itu sudah membangun komunikasi. “Pak Siswandi sudah ada pembicaraan dengan kita. Secara pribadi, saya kenal Pak Siswandi sejak saya masih kuliah dulu,” ujarnya.
Kepada Dani, Siswandi sudah mengungkapkan keinginannya untuk mencalonkan diri menjadi walikota pada Pilwalkot 2018 mendatang. PAN, kata Dani, masih terbuka untuk siapapun figur yang ingin maju melalui PAN.
“Beliau menyampaikan, ingin mencalonkan. Tapi prinsipnya, PAN sangat terbuka, sampai belum ada keputusan partai di tingkat atas. Secara pribadi, saya mempertimbangkan niat baik beliau,” kata ketua Fraksi PAN di DPRD Kota Cirebon itu.
Di sisi lain, untuk memantapkan mesin partai, PAN berencana melakukan rapat koordinasi pada 13 Mei mendatang. Agendanya, mematangkan persiapan untuk menghadapi pilwalkot dan pilgub pada 2018, begitu juga Pileg 2019.
“Rencananya tanggal 13 Mei kita akan melakukan rapat koordinasi. Kaitannya dengan pilkada Kota Cirebon dan Jawa Barat, serta persiapan menghadapi Pileg 2019,” katanya. Sebelumnya, kesepakatan empat partai politik (parpol), yakni Partai Demokrat, PKS, Partai Gerindra dan PKB untuk berkoalisi, membuat gerah beberapa pihak. Salahsatunya bisa jadi PDI Perjuangan.
Berstatus sebagai parpol penguasa di DPRD Kota Cirebon, PDIP juga mengisyaratkan membangun poros koalisi besar guna menghadapi Pemilihan Walikota (Pilwalkot) 2018 mendatang.
Tak tanggung-tanggung, PDIP menargetkan bisa mengusung pasangan calon walikota dan wakil walikota dengan modal 18 kursi di legislatif. PDIP membidik tiga parpol gemuk, yakni Partai Golkar, Partai Nasdem dan Partai Amanat Nasional (PAN). PDIP sendiri memiliki 7 kuri, Partai Nasdem dan Partai Golkar punya masing-masing 4 kursi dan PAN punya 3 kursi.
“Kita juga wajib berkoalisi. Yang paling memungkinkan PAN dan Partai Nasdem, kemudian Partai Golkar. Cuma, Partai Golkar sepertinya masih menimbang-nimbang,” ungkap Ketua DPC PDIP Kota Cirebon, Edi Suripno SIP MSi menanggapi terbangunya poros koalisi Partai Demokrat Cs, saat ditemui di gedung DPRD. (jri)
Sumber: