Korban Pergerakan Tanah Bingung Pindah Rumah

Korban Pergerakan Tanah Bingung Pindah Rumah

MAJALENGKA - Hujan yang terjadi di Kabupaten Majalengka kembali membuat  puluhan rumah warga di Desa Cisalak, Kecamatan Lemahsugih mengalami retak-retak, bahkan ada beberapa yang ambruk akibat pergerakan tanah. Keretakan terjadi pada bagian dinding dan lantai rumah. Jika hujan besar susulan kembali mengguyur, warga khawatir rumah mereka akan ambruk.
\"puluhan
Puluhan rumah di desa Cisalak rusak. Foto: Hasan/Rakyat Cirebon
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Majalengka, Drs H Elon Sukalam MM mengatakan,  pihaknya telah meninjau lokasi pergerakan tanah untuk melakukan deteksi dini sebelum pergeseran tanah semakin parah. Dari data yang diperoleh sedikitnya sekitar 60 rumah warga mengalami retak-retak.

“Kondisi pergerakan tanah di wilayah sini makin hari makin bertambah saja. Mungkin kalau kita tidak cepat tanggap pergerakan tanah akan semakin meluas. Analisa sementara diakibatkan oleh kondisi sungai di sekitar yang sering ditambang,” ujarnya Rabu (4/5).

Sementara menurut salah seoang warga, Empat (45) mengaku khawatir jika hujan deras susulan kembali terjadi. Menurutnya jika hujan deras kembali terjadi warga takut rumah mereka ambruk akibat pergerakan tanah yang semakin melebar.

Menurutnya BPBD  hanya bertindak sementara sebelum ada tim ahli geologi dari Unpad yang diturunkan. Rencananya tim tersebut akan datang hari ini. Pihaknya juga sudah mengimbau kepada warga untuk mengungsi. Namun warga juga merasa bingung mau mengungsi kemana, sementara tempat yang dituju belum ada.

Dijelaskan Elon, keretakan rumah mencapai kedalaman 5 sentimeter hingga 10 sentimeter, jika hujan deras susulan kembali terjadi warga khawatir rumah mereka terancam ambruk.

Namun hingga saat ini warga masih bertahan dirumah masing-masing dan belum mengungsi karena tidak memiliki tujuan. Empat dan warga lainnya berharap segera adanya bantuan pemerintah untuk mengatasi musibah pergerakan tanah yang mengancam rumah dan keselamatan warga.

\"Harapannya semoga ada perhatian dari pemerintah. Soalnya kalau terus didiamkan kami khawatir akan ada umah yang ambruk dan menimpa warga ketika sedang tertidur,\" ujarnya.

Hal senada  diutarakan warga lainnya, Wawan (50). Dijelaskan Dia awal keretakan tejadi ketika hujan besar melanda. Dirinya mendengar ada suara gemuruh disekitar rumahnya. Namun meskipun rumahnya telah mengalami keretakan akan tetapi tidak berencana untuk pindah.

Sebab menurutnya belum ada warga yang berencana untuk pindah. Kalaupun harus pindah dirinya merasa bingung harus pindah kemana harus mengungsi. \"Kalau ada warga yang sudah mengungsi kami juga akan ikut. Akan tetapi sampai sekarang masih bingung mau pindah kemana, kita berusaha bertahan saja meskipun rumah sudah retak-retak.(hsn) 

Sumber: