Ketua Jajaka Merasa Sreg Pakai Jaket Kejari

Ketua Jajaka Merasa Sreg Pakai Jaket Kejari

MAJALENGKA – Kejaksaan Negeri (Kejari) Majalengka menggandeng komunitas Jaringan Jurnalis Majalengka (Jajaka) sebagi mitra dalam membantu pihak Kejaksaan dalam menjalankan tugasnya. Terutama dalam menyampaikan informasi dan sosialisasi mengenai kesadaran hukum (Darkum) kepada masyarakat.
\"ketua
Pai Supardi (tengah) pakai jaket Kejari. Foto: Herik/Rakyat Cirebon
Kerjasama tersebut ditandai dengan pemakaian jaket kepada ketua Jajaka, Pai Supardi di ruang lobi kantor Kejaksaan setempat. Kepala Kejari Majalengka, M Iwa Suwia Pribawa SH MH mengatakan, peran pers sangat membantu sekali tugas tugas Kejaksaan. Terutama dalam menyampikan informasi kepada masyarakat. 

Dikatakanya, sejatinya Kejaksaan cukup terbantu dengan keberadaan pers. Sebab, tanpa adanya pers masyarakat tidak akan mengetahui bagaimana tugas dan keberhasilan Kejaksaan dalam menangani sejumlah perkara.

“Jaket ini sebagai bentuk keseriusan kami dalam membangun  kemitraan dengan insan pers di Majalengka. Khususnya dengan komunitas Jajaka. Sebab selama ini jujur kami harus akui peran teman teman pers sangat membantu tugas kami, “jelasnya.

Sementara itu Ketua Jajaka, Pai Supardi SPdI didampingi sejumlah pengurus Jajaka merasa sreg saat mengenakan jaket dari Kejari. Ia mengucapkan, terimakasih atas kepercayaan yang diberikan pihak Kejaksaan. Sejatinya tugas wartawan  selain sebagai control sosial, juga harus mampu memberikan edukasi. Serta pencerahan bagi masyarakat. 

“Termasuk mengenai persoalan hukum dan lainya. Melalui media pula wartawan bisa memberikan kontribusi positif terutama dalam memberikan pencerahan agar masyarakat bisa paham,” katanya.

Pai juga mengungkapkan, Jajaka sendiri saat ini sudah melakukan kerjasama dan kemitraan dengan sejumlah elemen lainya. Seperti dengan Polres, Kodim, Lanud, Pemerintah daerah, DPRD, Disdik dan lainya. 

Dibentuknya Jajaka sebagai salah satu upaya untuk meminimalisir gerak oknum wartawan abal-abal yang kerap merugikan citra wartawan sungguhan. 

Oleh karenaya, kata dia, pihaknya terus berupaya mendorong anggotanya tetap menjaga kode etik jurnalistik dalam menjalankan tugasnya. Serta menghindari hal hal yang bisa merusak citra per situ sendiri.

“Kemitraan menjadi penting bagi kami, sebagai salah satu upaya untuk membangun citra Pers yang bersih dan sehat sesuai dengan ketentuan Dewan Pers dan kode etik jurnalistik. Mengingat saat ini dengan banyaknya kasus yang menimpa oknum wartawan abal-abal yang sangat merugikan citra wartawan,”paparnya. (hrd)

Sumber: