Selasa 21-03-2017,08:00 WIB
|
Ilustrasi sopir angkot digerebek istri. image by jawapos.com |
AWALNYA bahtera rumah tangga Tono (38) dan Tini (30), keduanya bukan nama sebenarnya, berjalan cukup harmonis. Keluarga kecil yang tinggal di salah satu desa di Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka ini tergolong rukun, dan bahagia. Apalagi mereka sudah dikaruniai satu orang anak yang tengah lucu-lucunya.
Meski Tono berprofesi sebagai sopir angkot, namun ia dianggap sosok suami yang bertangungjawab, dan romantis. Entah kenapa penyebabnya, pada akhirnya iman Tono tergoda juga. Tergoda oleh seorang penumpang perempuan yang tergolong montok.
Tono mulai berani bermain api dengan penumpang yang dikenalnya. Apalagi, ternyata eh ternyata penumpang tersebut merupakan single parent, alias seorang janda. Pelan tapi pasti Tono mulai merasakan puber yang kedua dan melupakan keluarga kecilnya. Yang diingatnya hanyalah wajah seorang janda, penumpang spesialnya.
Kepada Rakyat Majalengka, Tini menceritakan, awalnya ia tidak merasa curiga dengan sikap Tono yang selalu pulang malam. Alasannya, ada penumpang borongan atau rombongan yang harus diantar sampai malam. Apalagi Tini cukup hapal dengan sikap Tono yang merupakan sosok pekerja keras dan selalu membanting tulang demi keluarganya.
Namun, bagaimana rapinya Tono menyimpan rahasia, bau asemnya tetap tercium juga. Tini mulai curiga dengan sikap Tono yang selalu pulang larut malam. Analisa Tini, tidak mungkin ada penumpang borongan setiap malam. Selain itu, yang paling mencurigakan, kata Tini, setiap pulang tercium aroma parfum di baju milik Tono yang berbeda dengan parfum miliknya. Ah celaka dua belas…
Yang bikin tambah curiga, Tini tidak sengaja saat akan mencuci, ia melihat ada lipstik di salah satu pakaian Tono. Tini sudah menduga, pasti ada perempuan yang selama menemani malam-malam dingin Tono.
Tibalah Tini beraksi. Ia mulai mencecar Tono dengan pertanyaan perihal noda lipstik dan aroma parfum yang ada di baju Tono. Pertengkaran besar terjadi seperti adegan di sinetron TV. Namun dengan lihai Tono mampu meluluhkan hati Tini, untuk kembali percaya.
“Saya sempat bertanya soal bau parfum dan noda lipstik. Tapi dia bilang noda itu berasal dari penumpang yang tak sengaja terkantuk saat mobil direm mendadak. Kenapa direm mendadak, karena ada lubang depan,” kata Tini menirukan alasan Tono.
Tetapi kecurigaan Tini belum sepenuhnya hilang. Hingga akhirnya Tini memutuskan untuk menjadi detektif dadakan. Mengintai suaminya Tono saat jam pulang mengendarai angkot. Dan hasilnya, ternyata eh ternyata, Tono tidak langsung pulang ke rumah, melainkan justru menuju desa berinisial M di Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
Tini pun mengikuti sampai tujuan akhir akhir angkot Tono. Sampailah pada rumah sorang janda. Tidak langsung digerebek, tetapi menunggu saat yang tepat penggerebekan agar Tono dan penumpang gelapnya tidak lagi bisa mengelak karena “mengerem mendadak”.
Langkah selanjutnya, Tini dibantu warga setempat langsung mendobrak pintu rumah si janda tersebut. Hasilnya, keduanya sedang beradegan layak sensor. Masyarakat desa itu mendadak gaduh. Tono pun akhirnya menyerah… dan kembali pulang. Bukan ke rumah istrinya, tetapi ke rumah orangtuanya. (pai)