Sebagian Wilayah Masih Berpotensi Diguyur Hujan Es Hingga April

Sebagian Wilayah Masih Berpotensi Diguyur Hujan Es Hingga April

MAJALENGKA – Hujan es yang melanda Kabupaten Majalengka adalah fenomena langka. Hujan es tersebut  terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Majalengka pada Senin (13/3). Selain di Kecamatan Argapura, fenomena langka tersebut juga terjadi di Kecamatan Maja.
\"hujan
Sebagian wilayah Majalengka diguyur hujan es. Foto: Hasan/Rakyat Cirebon
Prakirawan atau Forecaster Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kelas III Jatiwangi, Ahmad Faa Izyn mengatakan, fenomena hujan es tersebut terjadi ketika awan hitam cumulo nimbus disekitar wilayah tersebut.

Dijelaskannya, pada saat bersamaan suhu lingkungan yang terdampak diwilayah Maja dan Argapura tidak jauh berbeda seperti suhu disekitar awan tersebut. Sehingga menyebabkan Kristal es dari awan tidak mencair ketika turun ke permukaan tanah.

“Pada Saat bersamaan atau tepatnya kejadian suhu lingkungan di lokasi tersebut cukup dingin untuk membantu terjadinya es. Sehingga saat jatuh ke permukaan masih berupa Kristal es,” jelasnya.

Disamping itu, suhu diawan itu minus 80 sampai dengan 100 derajat celcius atau sangat dingin dan airnya berbentuk Kristal es. Sehingga ketika jatuh ke permukaan bertepatan dengan suhu udara disekitar wilayah dingin menyebabkan terjadinya hujan es.

Biasanya fenomena hujan es itu terjadi pada masa peralihan pancaroba. Namun saat ini sudah ada perimbangnya. Kejadian itu lebih terjadi pada Oktober sampai April berpotensi terjadinya hujan es.

“Suhu hujan es itu sama seperti diatas awan rendah. Hujan itu sebenarnya berbentuk kristal es. Karena saat suhu panas, maka ketika turun akibat grafitasi bumi maka dipermukaan tanah mencair. Berbeda ketika suhu seperti diluar negeri sangat dingin dan sempat tidak mencair yang terkadang turun menjadi salju,” tandasnya.

Sementara itu, menurut salah seorang warga setempat, Ramdan (27) mengatakan, awalnya dirinya tidak menyangka kalau hujan yang turun dengan intensitas cukup deras itu ternyata merupakan gumpalan berbentuk es kecil. 

Partikel es itu terlihat bersamaan dengan guyuran hujan deras disertai angin kencang yang berlangsung sekitar pukul 14.00 WIB. Partikel itu berukuran bulat, berwarna putih, ukurannya sekitar 1 centimeter. Bahkan Atap rumah warga berisik. Anginnya kencang, begitu dilihat keluar ternyata ada es.

“Pas saya cermati ternyata benar bahwa hujan tersebut adalah es. Fenomena ini berlangsung singkat. Saya ambil sebagiannya memang berbentuk butiran es kecil. Bahkan beberapa warga diantaranya mengabadikan via telepon selulernya,” tuturnya.(hsn)

Sumber: