Fakultas Hukum Unwir Cari Mahasiswa Terbaik

Fakultas Hukum Unwir Cari Mahasiswa Terbaik

INDRAMAYU - Fakultas Hukum (FH) Universitas Wiralodra (Unwir) Indramayu kembali menggelar ajang tahunan. Melalui pemilihan Putera Puteri FH 2017, pemenangnya akan dijadikan contoh bagi mahasiswa lain dengan kepemilikan beragam kemampuan yang dikategorikan.
\"pemilihan
Pemilihan mahasiswa terbaik FH Unwir. Foto: Tardi/Rakyat Cirebon
Bertempat di auditorium sebuah hotel di Indramayu kota, ajang bergengsi itu diikuti 26 peserta dengan waktu selama dua hari. ‎Tidak berbeda dengan tahun sebelumnya, rutinitas tahunan yang dilaksanakan tersebut untuk mencari bibit-bibit putera dan puteri terbaik di lingkungan FH Unwir. Selanjutnya, pemenang dari ajang dijadikan contoh bagi mahasiswa, baik dalam berperilaku maupun prestasinya.

\"Ajang pemilihan putera puteri Fakultas ‎Hukum Unwir ini untuk mencari mahasiswa-mahasiswi yang memiliki atitude, dan dedikasi dibidang hukum,\" jelas Ketua Panitia Pemilihan Putera Puteri FH Unwir 2017, Dicky Kurniawan, Sabtu (11/3).

Dekan FH Unwir Indramayu, Syamsul Bahri Siregar SH MH menyampaikan apresiasi kepada penyelenggara atas inisiatif kegiatan yang dinilai dapat berdampak positif, khususnya di lingkungan FH. Bahkan, mahasiswa lainnya bisa mengambil nilai manfaatnya dan mampu menerapkan ilmu hukum di lapangan.

Selain proses seleksi pemilihan tersebut, penyelenggara menghadirkan pula sejumlah pemateri yang berkompeten pada bidangnya masing-masing. Diantaranya dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu, Nang dan Nok Dermayu, serta pemateri internal FH.

Kegiatan lainnya dalam rangkaian ajang tersebut, yakni melakukan bakti sosial di panti jompo yang berlokasi di Desa/Kecamatan Balongan, dan mengunjungi anak-anak berkebutuhan khusus di SLB Negeri Indramayu. \"Kami juga melakukan penyuluhan hukum di beberapa sekolah,\" imbuh Dicky.

Sementara itu, mantan Puteri FH 2015, Triane Meliana Aryndrajati menuturkan, kegiatan rutin tahun itu diakui memiliki nilai positif bagi mahasiswa dan mahasiswi FH, terutama untuk persoalan-persoalan hukum di lapangan. \"Penilaiannya kan tidak hanya pengetahuan hukum, tapi juga penguasaan materi tentang budaya, seni, dan kemampuan diri,\" tukasnya. (tar)

Sumber: