Senin 13-03-2017,13:00 WIB
MAJALENGKA - Pemkab Majalengka diminta lebih efisien dalam penggunaan dana alokasi umum (DAU). Jika tidak, siap-siap DAU dipangkas Menteri Keuangan (Menkeu) RI. Imbauan tersebut membuat Pemkab Majalengka lebih berhati-hati menggunakan anggaran. Padahal, saat ini pemkab sendiri sedang gencar membidik target pembangunan.
|
Sekda Majalengka Ahmad Sodikin. dok. Rakyat Cirebon |
Seketaris daerah (Sekda), Drs H Ahmad Sodikin MM mengatakan, berpesan kepada para kepala OPD untuk segera melaksanakan instruksi tersebut. Bahkan, saat ini kinerja para aparatur mesti lebih ditingkatkan lagi dalam melaksanakan tupoksi dan tugas-tugasnya, khususnya yang sudah dibebankan pimpinan daerah.
\"Para pejabat agar lebih serius memenej dan meningkatkan kinerja. Jangan ada yang berleha-leha dalam melaksanakan tupoksinya. Semua harus punya konsep dan inovasi untuk menerjemahkan arah kebijakan pimpinan,\" ungkapnya.
Pria yang akrab dipanggil Diki ini mengatakan, untuk menyiasati potensi pengurangan DAU, dengan melaksanakan tiga strategi jaring pengaman yang telah dibuat Pemkab. \"Potensi adanya pemangkasan DAU ini terjadi pada saat Pemkab Majalengka sedang gencar ingin mengakselerasi capaian target-target keberhasilan pembangunan menjelang berakhirnya periodesaai RPJMD 2014-2018,\" jelasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD), Dr H Lalan Soeherlan mengakui saat ini tengah melakukan kajian dengan para kepala OPD untuk merumuskan formulasi apa yang bisa dilakukan oleh setiap OPD yang memiliki tupoksi penghimpun pendataan asli daerah (PAD).
Agar dapat mengakselerasi capaian penghimpunan PAD-nya sebelum pertengahan tahun anggaran (semester 1, red) dengan terus menggali potensi-potensi apa saja yang bisa ditingkatkan tapi yang tidak membebani masyarakat.
Dia menyebutkan, target PAD pada APBD tahun ini Rp431 miliar lebih, naik dari target PAD tahun sebelumnya (2016) Rp358 miliar.
\"Target PAD tersebut, kini tengah diupayakan supaya pertengahan tahun bisa terealisasi. Sehingga ketika penyusunan APBD-P, kami sudah punya gambaran untuk meningkatkan atau menyesuaikan total targetan PAD 2017,\" ungkapnya.
Lalan menyebutkan, saat ini kondisi fiskal negara sedang sulit. Maka sesuai kebijakan pimpinan, akan mengoptimalkan sumber penerimaan yang bisa dihimpun oleh daerah untuk membiayai program dan kegiatan yang sudah direncanakan.
\"Saat ini, kami sedang merumuskan kajian mencari formulasi agar setiap OPD penghimpun PAD bisa lebih optimal,\" paparnya.
Mengenai strategi penghematan belanja-belanja rutin, kata dia, perlu dilakukan oleh setiap OPD untuk mengantisipasi terjadinya pemangkasan DAU. Maka kegiatan dan program belanja rutin yang sudah direncanakan bakal dilaksanakan di triwulan 1 sampai 3.
\"Itupun sekiranya sifatnya tidak urgen. Maka bakal dievaluasi dan direposisi agar eksekusi pelaksanaan program dan kegiatan tersebut dilakukan di triwulan akhir. Itupun kalau uangnya ada, jika uangnya terbatas maka akan ditinjau ulang ketika pembahasan APBD-P,\" imbuhnya. (hrd)