Jalur Alternatif Desa Jagara Rusak Picu Kecelakaan
Kamis 09-03-2017,11:00 WIB
DARMA – Pasca putusnya jalur utama Cirebon-Kuningan-Ciamis yang berada di Desa Kawah Manuk, Darma, pengendara dialihkan ke jalur alternatif. Akan tetapi kondisi jalur yang sempit dikhawatirkan memicu kecelakaan.
|
Jalur alternatif desa Jagaraancam pengendara. Foto: Gilang/Rakyat Cirebon |
Jalur alternatif yang melalui Desa Jagara, Sakerta Timur, Sakerta Barat, Sukarasa, Cipasung, Cikupa, Karanganyar, serta Desa Gunung Sirah di Kecamatan Darma, mengharuskan pengendara harus lebih berhati-hati lagi.
Pasalnya, keadaan jalan yang sempit serta licin saat hujan turun ini, dikhawatirkan membahayangkan nyawa pengendara. Sebab volume kendaraan yang melintasi jalur tersebut tidaklah sedikit. Seperti yang dirasakan Supir Travel jurusan Kuningan-Ciamis Yudi (42) warga Ciarja, Kelurahan Ciporang, Kuningan, yang harus melalui jalur alternatif tersebut untuk mencapai Kabupaten Ciamis.
Selain dirinya harus berhati-hati karena jalur yang sempit juga banyak dilintasi kendaraan lain, sepanjang jalur pun sangat mengkhawatirkan karena tidak adanya bahu pembatas jalan. “Lebar jalan yang kira-kira tiga meter itu, dipaksa menjadi jalur dua arah. Kondisinya juga sangat mengkhawatirkan karena banyak jalur yang rusak, makanya sering terjadi kecelakaan sehingga menimbulkan kemacetan panjang,” ucapnya kepada Rakyat Cirebon, pada Rabu (08/03).
Hal senada diungkapkan Gugun Guntara (24) warga Cipasung, bahwa akibat sempitnya jalan ditambah banyaknya gorong-gorong rusak, para pengendara harus berhati-hati saat melintasi jalur alternatif tersebut. “Terbukti banyaknya kejadian kecelakaan pengendara yang terperosok akibat sempit dan rusaknya jalur. Warga juga selalu siap siaga untuk mengevakuasi manakala terjadi kecelakaan,” katanya.
Selain itu lanjut Gugun, jalan yang awalnya mulus setelah menjadi pelintasan alternatif kini kondisinya memprihatinkan, karena tidak sedikit pengendara yang melintas apalagi didominasi oleh kendaraan besar seperti truk. (gio/mgg)
Sumber: