Ketua PCNU: Pemisahan Negara dan Agama Sudah Saatnya Ditinggalkan

Ketua PCNU: Pemisahan Negara dan Agama Sudah Saatnya Ditinggalkan

INDRAMAYU – Usai Pelantikan Pengurus Anak Cabang (PAC) Kecamatan Pasekan dan Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD), Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Indramayu berhasil rekrut seribuan kader baru dalam setahun terakhir, incar kepemimpinan daerah di masa yang akan datang.
\"gp
GP Ansor Indramayu gelar PKD. Foto: Apriyanto/Rakyat Cirebon
Agenda yang digelar Sabtu (4/3) di Aula Ponpes Hidayatuttholibin Desa Karanganyar Kabupaten Indramayu itu juga memastikan Ansor akan siap menjadi kekuatan baru di Indramayu terutama dalam mempersiapkan figur pemimpin berkualitas di Kota Mangga itu.

Kegiatan yang dihelat selama dua hari Sabtu-Minggu (4-5) itu juga diikuti dengan komitemen bersama menuntaskan struktur organisasi badan otonom (Banom) dibawah naungan NU itu hingga tingkat desa se-Kabupaten Indramayu.

Tampak hadir, Ketua Dewan Pembina PC GP Ansor Kabupaten Indramayu H Abas Assafah AD M Si, Ketua PCNU KH Juhadi Muhammad Anggota DPRD A Mujani Noor dan 130 peserta PKD delegasi dari PAC se-Kabupaten Indramayu.

Ketua PC GP Ansor Kabupaten Indramayu Miftahul Fatah tidak menampik jika ia bersama Ansor telah rekrut 1000 lebih kader setahun terakhir yang tersebar di ratusan desa, dimana sebagian besarnya telah ditetapkan resmi sebagai pengurus ranting.

“PKD memang didesign untuk menciptakan calon pemimpin masa depan. Tanggal 17 sampai tanggal 19 kami juga akan helat Pendidikan dan Pelatihan Khusus (Diklatsus) Banser untuk tanggap bencana (Bagana) dan barisan lalu lintas (Balantas), bulan depan PKD V di Jatibarang, kemudian di Sukra, dan hampir setiap bulan kami memberikan kesempatan anak muda NU menjadi pemimpin di lingkungannya melalui PKD,” kata dia.

Miftah juga menjelaskan, sebagai badan otonom Nahdlatul Ulama (NU), Ansor wajib mengisi kemerdekaan dengan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari kelompok yang kini telah dirongrong kelompok yang tidak bertanggung jawab.

“Selain itu sebagai pemilik saham bangsa ini, Ansor layak mengisi kemerdekaan menjadi pemimpin daerah, itu sah bahkan bisa jadi wajib jika kondisi menuntut kader tampil memajukan daerah dan mensejahterakan masyarakatnya,” kata dia.

Sementara itu, Ketua PCNU Kabupaten Indramayu KH Juhadi Muhammad menyatakan, maindset Negara dan Agama harus dipisahkan merupakan warisan zaman kolonial. Oleh karena itu, sudah saatnya ditinggalkan.

“Makanya Ansor harus solid dalam membangun peradaban agama, Negara dalam semua aspek termasuk politik, agar jangan sampai kepemimpinan direbut oleh figur yang tidak mengetahui mana yang hak dan yang bathil,” kata dia.

H Juhadi juga mengaku sangat bangga terhadap pengurus Ansor saat ini, karena selama ia memimpin NU selama 3 periode baru sekarang melihat Ansor begitu semangat dan kongkrit melakukan kaderisasi dan pembekalan terhadap kader.

“Selain salut kepemimpinan Miftah, pengurus PC periode saat ini juga pantas menjadi calon pemimpin NU, Indramayu dan Bangsa kedepan karena sangat teruji loyalitas dan kapabilitasnya,” pungkasnya. (yan/mgg)

Sumber: