Dewan Minta Pedagang Pasar Sumber Asli Diprioritaskan
Langkah verifikasi ini ternyata mendapatkan dukungan dari Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon. Menurut Ketua Komisi II, R Chakra Suseno SH, penempatan pedagang di pasar permanen itu haruslah sesuai dengan data pedagang asli di pasar tersebut.
“Kita lihat sendiri dari awal terjadinya kebakaran hanya sekitar 700 pedagang dan sampai saat ingin dibuatkan pasar darurat yang mencapai 1500, jelas ini harus dipikirkan seperti apa. Saya pribadi berharap, pedagang asli di pasar yang terbakar dulu yang di utamakan,” ungkap Chakra kepada Rakcer, Senin (6/1) di Sekretariat DPC Gerindra kabupaten Cirebon.
Ditambahkannya, pedagang yang baru terdata setelah kebakaran juga jangan dikesampingkan oleh disperindag. Pasalnya, Chkara menilai, pedagang yang tidak terdata tersebut rentan menggelar dagangannya di luar area pasar.
“Kalau sudah begitu, imbasnya nanti disekitar pasar penuh oleh pedagang lagi. Parahnya, pedagang yang didalam akan protes karena pasti pembeli juga akan melihat yang diluar dulu sebelum masuk. Ini yang harus dipikirkan secara matang oleh dinas terkait,” tambahnya.
Meskipun demikian, Chakra mengingatkan untuk tidak terlebih dahulu melakukan seleksi terhadap pedagang. Intinya, kata dia, pembangunan pasar permanen lebih penting saat ini.
“Setelah pemabangunan dilaksanakan, baru seleksi pedagang dilakukan. Jangan sampai sekarang sudah seleksi dan ferivikasi, tetapi pembangunannya tidak jelas kapan,” tandasnya.
Terpisah, Kepala Bidang Pasar Disperindag Eka Hamdani mengatakan, bangunan pasar baru yang akan dibangun di tahun ini akhirnya terealisasi dua lantai saja dari semula tiga lantai yang diajukan.
“Dengan dua lantai tersebut, maka kita akan melakukan pendataan ulang terhadap para pedagang,” kata Eka.
Menurutnya, Disperindag akan memberikan kebijakan kepada 700 pedagang tersebut, namun sisa pedagang lainnya akan dikoordinasikan kembali. Dari dua lantai yang rencananya akan dibangun tersebut, tidak semuanya berbentuk kios, sebab ada juga pedagang lemprakan yang lokasinya berada di luar kios.
“Jadi, dari dua lantai tersebut nantinya akan kita tempatkan pedagang sayuran di lantai pertama, kemudian pedagang kain di lantai dua. Sebelum ditempatkan, mereka akan diundi terlebih dahulu,” ungkapnya.
Saat ini, desain bangunan pasar masih dikoordinasikan dengan pihak Kementerian Perdagangan. Sementara, untuk lelang pembangunan pasar Disperindag pun tengah mempersiapkannya.
“Begitu anggaran cair, kita akan langsung memulai lelang. Sebab, lelang baru dimulai ketika ketersediaan anggaran sudah positif. Meski begitu, kita akan bersiap melakukan lelang,” katanya. (yog)
Sumber: