Serangan Lalat Ganggu Kesehatan Pedagang
CIREBON – Keberadaan sampah di dekat pasar Darurat Pasalaran Weru Kabupaten Cirebon mulai berdampak buruk bagi kesehatan pedagang dan pengunjung. Bahkan, serangan lalat juga mengerumuni dagangan dan makanan yang ada di sekitar pasar.
Pantauan Rakcer, serangan lalat yang diperkirakan ratusan ribu ekor itu mulai menghinggapi dagangan seperti makanan dan sayuran. Tak pelak, para pedagang mulai mengeluhkan tidak adanya pembeli yang datang karena merasa tidak nyaman.
Bukan hanya itu saja, kekhawatiran akan penyakit yang dibawa oleh lalat-lalat tersebut mulai dirasakan oleh para pedagang. Oleh karena itu, pedagang berharap ada solusi cepat yang diberikan pemerintah agar kondisi ini tak berlarut-larut.
Salah seorang pedagang yang ditemui di lokasi pasar, Hj Tumi mengakui, pedagang pasar darurat dalam beberapa waktu terakhir ini dihadapkan pada kondisi yang tidak menyenangkan. Setelah sebelumnya tumpukan sampah yang mencemari udara.
Serta lingkungan sekitar, saat ini serbuan lalat masih ada walaupun sampah sudah mulai diangkut oleh dinas terkait.
“Kemarin sampah mengganggu udara disini. Sekarang, sampahnya sudah di angkut, lalatnya masih ada disini,” ujarnya kepada wartawan.
Disinggung mengenai penyebab keberadaan, lalat tersebut, Tumi mengaku tidak mengetahui secara persis. Hanya saja, dirinya berpendapat, keberadaan sampah menjadi daya tarik tersendiri bagi lalat untuk menempati lokasi sekitar pasar.
“Lalat kan suka berdiam diri di tumpukan sampah. Mungkin lalat ini beralih kedalam pasar karena diluar sampahnya sudah tidak ada. Jelas kondisi ini sangat mengganggu karena memang pembeli juga jadi enggan masuk ke pasar,” tambahnya.
Tumi yang merupakan penjual bumbu masakan ini mengakui, serangan lalat bukan hanya ada di pasar saja melainkan juga merambat ke sentra kuliner yang berada bersebalahan dengan pasar.
Oleh karena itu, Tumi meminta kepada pemerintah untuk segera membantu agar lalat yang ada bisa dihilangkan.
“Kasian penjual makanan dan masakan yang terpaksa makanannya dihinggapi lalat. Saya kasian ke mereka dan juga pembeli yang takut ada penyakit yang dibawa lalat tersebut. Pedagang juga tidak bisa berbuat banyak karena tidak tahu asal lalat itu dari mana,” tandasnya.
Ditempat yang sama, salah satu pengunjung pasar, Krishna (30) merasa, sangat terganggu dengan keberadaan lalat itu. Awalnya yang ingin membeli bahan masakan, Krishna menegaskan akan mencari pasar lainnya yang tidak diserang lalat.
“Saya takut mas kalau seperti ini apakah bersih atau tidak dagangannya. Saya bukan tidak percaya ke pedagang, tetapi melihat kondisi lalat banyak sperti ini, saya jadi khawatir sendiri. Pasti sangat mengganggu apalagi untuk pedagang yang disini pasti dirugikan secara langsung,” singkatnya.(yog)
Sumber: