Komisi B Soroti Perubahan Jadwal Waktu Pembangunan

Komisi B Soroti Perubahan Jadwal Waktu Pembangunan

Langkah Kontraktor Gedung 8 Lantai Dinilai Sangat Berisiko

KEJAKSAN – Langkah PT Rivomas Pentasurya, mengubah schedule time atau jadwal waktu kegiatan pembangunan gedung sekretariat daerah 8 lantai, menuai sorotan. Langkah itu dinilai justru semakin berisiko terhadap penyelesaian megaproyek senilai Rp86 miliar itu.
\"proyek
 Proyek pembangunan gedung Setda. Foto: Fajri/Rakyat Cirebon 

“Memang ketika time schedule itu diubah, tidak masalah. Tapi saya kira akan malah semakin berisiko,” ungkap Anggota Komisi B DPRD Kota Cirebon, H Budi Gunawan, saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.

Ia menambahkan, risiko yang dimaksud adalah pihak kontraktor harus bersiap melakukan percepatan dengan intensitas tinggi pada pertengahan jalan durasi kontrak proyek itu.

“Karena pastinya nanti ada time schedule yang mengharuskan kontraktor melakukan lompatan atau percepatan pembangunan secara signifikan. Karena saat ini masih rendah prosentase berdasarkan time schedule-nya,” tutur politisi yang akrab disapa BG itu.

Sejalan dengan itu, bila pada suatu waktu berdasarkan time schedule, kontraktor diharuskan melakukan percepatan dengan prosentase tinggi, salahsatu konsekuensinya adalah menambah tenaga kerja.

“Pekerja di lapangan juga harus ditambah dengan jumlah banyak ketika pada suatu waktu harus melakukan percepatan di sisa waktu yang sempit, karena perubahan time schedule,” ujarnya.

Menurut politisi PKPI itu, idealnya pihak kontraktor melakukan percepatan dalam pengerjaan proyek gedung setda. Bukan malah merevisi time schedule.

Ia menilai, time schedule yang sudah dirancang sejak awal, tergolong ideal. Hingga pada akhir tahun akan terselesaikan.

“Grafis pada time schedule itu sedianya sudah ideal. Memang idealnya percepatan itu dilakukan sejak awal. Sehingga tidak kekhawatiran penumpukan kerjaan di akhir masa kontrak bisa dikurangi,” kata wakil rakyat dari dapil I Harjamukti itu.

Sementara itu, Project Manager PT Rivomas Pentasurya, Denny Saeful belum bisa dikonfirmasi. Saat wartawan koran ini mendatangi lokasi proyek, ia tengah tidak berada di sana. “Pak Denny tadi pagi (kemarin, red) saja ke sini. Kemudian pergi lagi,” ucap seorang pekerja di sana.

Di lokasi proyek yang berada di belakang bangunan utama balaikota sendiri terlihat aktivitas sejumlah pekerja.

Bahkan, nampak satu unit alat berat tengah dioperasikan untuk melakukan pemasangan tiang pancang. Puluhan batang tiang pancang juga terlihat sudah berada di lokasi proyek. (jri)

Sumber: