Soliditas Koalisi Diuji Pada Kocok Ulang AKD

Soliditas Koalisi Diuji Pada Kocok Ulang AKD

MAJALENGKA - Soliditas koalisi 6-11 dalam koalisi yang dimotori, PKB,Golkar,Gerindra, PPP, Demokrat dan PAN, benar-benar akan diuji pada kocok ulang alat kelengkapan dewan (AKD) yang akan segera digelar di DPRD Majalengka.
\"pimpinan
Pimpinan DPRD Majalengka. Foto: Pai/Rakyat Cirebon

Sejauh ini kekompakan kolisi tersebut sudah teruji dalam sejumlah momentum terutama dalam pengambilan keputusan-keputusan strategis di DPRD, apalagi kini telah masuknya Paryai Nasdem dalam koalisi tersebut.

Menurut salah satu seumber terpercaya dari internal koalisi yang kini diberi nama 7-12 yang meminta namanya tidak dipublikasikan mengatakan, jika sampai saat ini pihaknya sangat solid, termasuk dalam menghadapi agenda kocok ulang AKD, dimana koalisi akan all out memperjuangkan dan menempatkan para anggota koalisi di posisi strategis, hal itu menurut dia, sudah menjadi komitmen dan kesepakatan bersama.

“Kita sudah sangat intens melakukan pertemuan, koalisi 7-12 sejauh ini masih cukup konsisten dan akan tetap solid, termasuk di internal DPRD,” terangnya.

Dengan bergabungnya Nasdem di koalisi itu kata dia, akan semakin menguatkan posisi koalisi baik di internal DPRD, maupun di agenda politik lainya, termasuk dalam wacana Pilkada Majalengka 2018 mendatang. “Yang jelas kondisi koalisi sampai saat ini kita masih cukup solid,” ucapnya sambil bergegas pergi.

Ditempat terpisah, sebelumnya Wakil Ketua DPRD Majalengka Dadan Daniswan SE Msi mengatakan, wacana kocok ulang AKD yang kencang disuarakan oleh sejumlah fraksi, yang menghendaki adanya perombakan personel di AKD, demi memaksimalkan peran dan fungsinya di DPRD, merupakan hak DPRD yang diatur dalam tatib. Dimana hal itu kata dia, bisa dilakukan maksimal 2,5 tahun sekali.

Disebutkan, roling atau rotasi personel AKD lebih didasari oleh kebutuhan fraksi, dimana ada kemungkinan ada satu atau beberapa fraksi yang menghendaki pergantian personelnya demi peningkatan kapabilitas dalam mendorong kinerja fraksi. Sehingga hal itu bukanlah sebuah masalah.

“Masalah isu kocok ulang AKD merupakan hal yang lumrah di DPRD dan sudah diatur dalam tatib, dimana rotasi atau perubahan komposisi personal di AKD semata-mata untuk semakin mengoptimalkan kinerja fraksinya masing-masing, dan tidak ada berebut posisi tertentu atau basah dan tidak basah,” timpalnya.

Hal senada juga diungkapkan Wakil Ketua DPRD lainya Drs Muhamad Djubaedi yang membenarkan adanya rencana kocok ulang pimpinan AKD di DPRD Majalengka, dimana sebutnya mekanisme rencana itu akan coba dibahas dan dimasukan pada agenda Badan Musyawarah (Banmus) DPRD besok, setelah masuk dan menjadi agenda dalam Banmus maka kata dia, kocok ulang pimpinan akan diparipurnakan.

“Rencananya hal itu akan kita usulkan dan dibahas di Banmus besok, agar bisa segera dilaksanakan,” ucapnya singkat.

Sementara itu dari informasi dan isu yang beredar, kocok ulang AKD akan sangat menguntungkan koalisi 7-12 yang sangat berpotensi untuk bisa mengisi posisi unsur pimpinan dan sekretaris, dari fraksi PDIP sebagai Partai Pemenang Pemilu 2014 kemarin.

Pasalnya disejumlah pos AKD kekuatan koalisi 7-12 sangat merata bahkan lebih unggul dibandingkan PDIP plus PKS yang tidak masuk dalam koalisi. Hanya di Komisi II yang diprediksi akan berjalan sengit, mengingat kekuatan antara PDIP plus PKS dan Koalisi berimbang yakni 6 banding 6. (pai)

Sumber: