Dimakan Usia, Jembatan Gantung di Desa Ciledug Wetan Keropos

Dimakan Usia, Jembatan Gantung di Desa Ciledug Wetan Keropos

CILEDUG – Warga desa Ciledug Wetan, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon merasa khawatir dan mengharapkan adanya pembangunan jembatan permanen untuk mengurangi rasa kekhawatiran warga pada saat musim hujan sekarang.  Pasalnya, jembatan Kampung Cihoetengah yang kondisinya sudah tua dan rusak tersebut sangat menghawatirkan. Kamis (19/1). Jembatan gantung yang berada di atas Sungai Cigoang yang merupakan anak Sungai Cisanggarung tersebut, menghubungkan antara Blok Plabuhan dengan Blok Cihoe, Desa Ciledug Wetan, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon.
\"Jembatan
Jembatan gantung di desa Ciledug Wetan. Foto: Kim/Rakyat Cirebon

Sejak dibangun pada sekitar 1998 tersebut, sekarang usianya sudah bisa dikatakan tua dan kondisinya sangat memprihatinkan.

Karena, kata dia, selain sudah tua, jembatan gantung tersebut juga seluruh komponennya sudah mengalami pengeroposan.

Sehingga tentunya akan sangat berbahaya apabila dilewati oleh warga. Untuk itu warga menginginkan agar adanya sebuah jembatan permanen yang digunakan warga untuk menggantikan jembatan gantung itu.

Makanya wajar, jika Jembatan gantung Kampung Cihoetengah tersebut, dikeluhkan oleh warga. Selain sudah tua dan kondisinya sudah keropos. Hal itu juga dikarenakan ukuran jembatan yang sangat kecil hanya untuk roda dua saja.

Menurut keterangan salah seorang warga, Abdul Rozak, mengatakan, warga sekitar, dari dulu sudah mengeluhkan adanya kondisi jembatan gantung tersebut.

“Padahal, untuk usulan pembangunan jembatan juga, sempat akan dibangun pada tahun 2016 lalu. Tapi hingga kini tidak sampai teralisasi. Semoga saja ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten Cirebon untuk melihat kondisi Kampung Cihoetengah ini. Dan melihat kondisi jembatan ini seperti apa. Kalau kodnsinya memang memperihatinkan yah harusnya segera diperbaiki,” kata dia.

Oa menegaskan, jembatan yang bisa dikatakan terpencil tersebut, berada di Desa yang jauh dari pusat pemerintahan. “Padahal, akses jalan dan jembatan  ini kan sangat penting, karena merupakan sarana untuk menunjang aktifitas warga sekitar. Makanya harus segera diperbaiki,” kata dia.

Sementara untuk jalan yang terkena longsor, juga sangat mengganggu dan menghawatirkan warga sekitar.

“Belum lagi soal jalan yang kena longsor, Selama ini jalan yang longsor dan jembatan yang kecil bikin aktiftas warga terganggu. Kebanyakan anak sekolah juga terlambat kalau lewat jembatan ini. Apalagi pas pagi hari saat anak sekolah pergi belajar dan juga warga yang pergi ke pasar dan ke sawah dan lainnya. Maka sangat berpengaruh dan sangat penting,” kata dia.

Senada diungkapkan warga blok Cihoe, Desa Ciledug Wetan, Casmali (37), kepada Rakcer menjelaskan, bahwa memang kondisi jembatan gantung tersebut sudah sangat mengkhawatirkan.

Maka wajar jika dirinya sangat mengharapkan adanya sebuah prembangunan jembatan yang permanen untuk dimanfaatkan dirinya dan warga sekitar.

“Memang jembatan gantung itu sudah tua dan rusak, makanya kalau saya lewat pake motor saja sudah goyang-goyang. Dan saya sangat senang kalau ada rencana perbaikan jembatan, syukur-syukur yah ada pembangunan jembatan permanen untuk semua orang fdi sini,” kata Casmali.

Dikatakannya, meskipun dirinya merasa khawatir dan sering mengeluhkan keberadaan jembatan tersebut, akan tetapi dirinya dan warga lain tidak memiliki pilihan lain.

Dia dan juga warga sekitar hanya bisa pasrah dan memanfaatkan jembatan gantung tersebut sebagai alternative untuk menyeberang ke blok satu ke blok lain.

“Mau bagaimana lagi mas, meskipun kaya gini juga, kami cuma bisa pasrah aja lah. Karena kami kan gak punya pilihan lain. Karena jembatan ini juga kan satu-satunya untuk nyeberang. Dan kalau kita tidak lewat jembatan ini, jalannya jauh. kita harus muter dulu. Semoga saja segera ada pembangunan, dari Pemerintah atau dari mana,” katanya. (kim)

Sumber: