Ekspor Sambal Khas Cirebon Hingga ke Australia

Ekspor Sambal Khas Cirebon Hingga ke Australia

KEJAKSAN – Toko oleh-oleh khas Cirebon Pangestu mengembangkan berbagai jenis sambal khas Cirebon. Selain untuk oleh-oleh, sambal yang dikembangkan juga termasuk komoditas ekspor hingga ke Australia. Owner Pangestu, Stevanus Guntur menjelaskan, salah satu pembeda Pangestu dengan toko oleh-oleh khas Cirebon lainnya ialah pengembangan komoditas sambal yang  hanya dijual di Pangestu.   Dari beberapa jenis, sambal teri dan sambal kecombrang yang menjadi ikon toko oleh-oleh yang terletak di Jalan Sukalila Kota Cirebon itu.
\"sambal
Sambal khas Cirebon. Foto: Suwandi/Rakyat Cirebon 

“Yang membedakan kita adalah toko oleh-oleh awalnya bergerak di makanan kelautan. Salah satu produk yang kita buat salah satu pionir pembuatan sambal-sambalan, seperti sambal jamblang, sambal terasi, sambal pete, sambal teri,” ungkapnya kepada Rakcer, kemarin.

Bahkan, sambal teri dan sambal kecombrang banyak juga dimimati pasar luar negeri. Steve menuturkan, beberapa negara yang sudah menjadi langganannya berasal dari Malaysia, Singapura dan Australia.

“Yang sudah ekspor itu sambal ikan teri dan sambal bunga kecombrang, ini yang khas di sini karena di mana-mana enggak ada. Terinya juga yang biasa dipakai untuk ke Jepang. Kalau kecombrang karena kan wangi jadi banyak yang suka,” katanya.

Untuk itu, kualitas produk mulai dari isi, rasa, hingga kemasannya juga disesaikan dengan standar ekspor. Steve menjelaskan, kemasan tiap produk yang dijual di Pangestu semuanya diproses sesuai kebutuhan ekspor.

Selain mengembangkan jenis sambal-sambalan, ribuan jenis buah tangan lainnya juga tersedia. Mulai dari keripik, kue kering, sirup hingga bumbu empal  gentong juga dijual di Pangestu. Sementara, oleh-oleh non kuliner disediakan batik dan beberapa kerajinan  khas Cirebon.

Tiap hari, selalu ada pelanggan yang datang dari luar daerah. Steve menuturkan, mayoritas pelangganya besal dari Jakarta, Bandung dan kota besar lainnya. Sesekali, wisatawan asal Jepang dan Belanda juga belanja oleh-oleh ke Pangestu.

Konsumen yang datang rata-rata adalah orang yang sudah pernah datang sebelumnya. Jumlahnya akan meningkat hingga 3 kali lipat pada hari libur kerja atau weekend.

Mengingat semakin ramainya Kota Cirebon sebagai kota tujuan wisata, Pangestu juga akan melakukan pengembangan usaha. Selain membuat pusat oleh-oleh bari di sejumlah titik di Cirebon, Steve menuturkan area bangunan yang sudah ada akan diperluas.

“Untuk menyambut ramainya  pendatang, kita juga akan mengambangkan di beberapa wilayah. Untuk yang di sini tadinya sudah ada dua lokal diperlebar hingga empat lokal. Untuk yang di belakang juga masih ada tanah nanti akan dibuat lebih luas,” katanya. (wan/mgg)

Sumber: