Cirebon Masih Jadi Surga Pasar Konveksi
KESAMBI – Bisnis konveksi meliputi produksi pakaian jadi sampai dengan proses penyablonannya tidak bisa dipandang sebelah mata. Pasalnya, geliat usaha di bidang konveksi saat ini sudah menunjukan tren positif. Banyaknya pemesanan dari berbagai kalangan membuat pengusaha konveksi kerap kebanjiran order saat musim tertentu. Hal itu lah yang terjadi di Nuansa Griya Sablon di Jalan Kesambi Kota Cirebon. Pemiliknya, Mufrodin menjelaskan, saat ini bisnis koveksi mulai terdongkrak semakin ramainya Kota Cirebon.
Menurutnya, hal ini bisa menjadi sumbangsi positif untuk kemjuan bisnis di bidang koveksi. Meski begitu, pria yang juga akrab disapa Enang ini mengaku, memfokuskan bisnisnya untuk suplai bahan fashion di tingkat distro.
“Bisnis konveksi saat ini sudah menjadi bisnis yang menjanjikan. Hanya saja kalau di Cirebon kendalanya bukan bahan baku atau pemasaran tapi lebih kepada tenaga kerjanya yang terbatas. Kebanyakan orang Cirebon masih menganggap bisnis ini kurang menarik,” ungkapnya kepada Rakcer, kemarin.
Hingga saat ini, Enang mengaku masih sulit menemukan pekerja yang fokus di bidang konveksi. Pengaruh imej yang kadung melekat bahwa bisnis konveksi identik dengan pekerjaan monoton yang membuat tidak banyak orang tertarik.
Padahal menurutnya, banyak daerah yang mengembangkan bisnis konveksi bisa menjadi tren fashion daerah lainnya. Bandung contohnya. Berkat kreativitas anak mudanya, Bandung masih dijadikan kiblat fashion nasional.
Cirebon sendiri, tutur Enang, masih banyak bergantung dari Bandung soal fashion. Bahkan, jika belum memiliki produk fashion dari Bandung seperti belum lengkap rasanya. Imej yang seperti ini, menurut Enang terbilang kurang tetap.
Menurutnya, Cirebon yang mulai ramai sebagai tujuan wisata justru menjadi pasar yang baik di bidang konveksi. Untuk itulah, dirinya juga mengembangkan bisnis konveksi.
Meski belum punya brand sendiri, Enang mengaku produk konveksi buatannya banyak diminati.
Untuk pemesanan produk pakaian, beberapa instansi pemerintahan, perusahaan dan bank menjadi langganannya. Enang sendiri lebih senang mengutamakan kualitas produk. Dengan begitu, pelangganya akan terpuaskan.
“Untuk bahan yang digunakan ada jenis kain dari katun combad sama bamboo. Kain khusus yang digunakan 90 persen katun combed dengan bamboo karena ini yang paling banyak disukai dan mengikuti selera distro,” katanya. (wan/mgg)
Sumber: